REPUBLIKA.CO.ID, MONAKO -- Muhammad Sean Gelael mendapatkan pengalaman mengesankan menjelang balapan GP2 Monako. Pembalap muda Indonesia ini diundang memperkuat tim sepak bola yang berisikan para pembala F1 dan GP2 untuk melakoni laga amal melawan tim All Star XI besutan Claudio Ranieri.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Louis II, Monako, Selasa (24/5), tim pembalap yang dikapteni Fernando Alonso berhasil memetik kemenangan 3-1. Laga ini ditandai dengan satu gol tendangan bebas cantik oleh Alonso.
Beberapa nama tenar memperkuat tim pembalap. Selain Alonso, ada Sebastian Vettel Felippe Massa, Max Verstappen, Pascal Wehrlein, Daniel Ricciardo, Sergio Perez dan Carlos Sainz. Sementara pebalap GP2 yang diundang selain Sean, juga ada Antonio Giovinazzi, Oliver Rowland, Pierre Gasly, dan Norman Nato.
“Buat saya ini kejutan yang menyenangkan. Apalagi acara ini digelar menjelang balapan di Monako yang penuh tantangan. Saya menjadi lebih rileks dan menikmati acara ini. Tentu saya juga sangat senang bisa berinteraksi dengan para pebalap F1 dan komunitas balap dunia,” kata Sean, pebalap tim Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini.
Bagi para pebalap dunia, momen kebersamaan dalam sebuah kegiatan di luar balapan menjelang lomba memang jarang. Selama ini para pebalap sibuk dengan timnya masing-masing untuk persiapan balapan.
Kalaupun ada kegiatan yang sifatnya untuk relaksasi, biasanya hanya dilakukan sendiri oleh pebalap dengan rekan setimnya. Akhir pekan ini, ajang F1 dan GP2 digelar hampir bersamaan di Monte Carlo, Monako.
Buat pembalap F1, musim ini merupakan kali kedua mereka berkumpul bersama. Sebelumnya, mereka juga mengadakan makan malam bersama di sebuah restoran jelang balapan di sirkuit Shanghai, Cina.
Karena itu, Sean dan beberapa pebalap GP2 yang diundang cukup beruntung mendapatkan momen pada laga amal itu.
Mengenai balapan di Monako, Sean dan Evans mengaku sudah melakukan persiapan yang matang. Selain melakukan tes simulator sirkuit Monako di markas Campos Racing di Valencia, mereka juga mendiskusikan hal-hal teknis dan non teknis tentang balapan di Monako.
Kedua pembalap sepakat bahwa, kualifikasi menjadi kunci pada balapan di Monako dengan karakter sirkuit jalan raya yang sempit.
Terkait sesi kualifikasi yang dibagi menjadi dua grup untuk GP2, Sean menilai bahwa ini merupakan pilihan yang terbaik karena cukup efektif untuk menghindari traffic atau mengurangi potensi kecelakaan sesama pebalap.
Akan tetapi, dengan pembagian dua grup ini maka tantangannya justru semakin besar bagi pebalap karena masing-masing grup hanya punya waktu 15 menit di sesi kualifikasi.
“Artinya pembalap cuma punya dua putaran untuk memanaskan ban. Kemudian pada lap ketiga atau keempat, kami harus mulai tancap gas untuk mencatat waktu tercepat,” kata Sean.
Soal keuntungan berada di grup 1 dan grup 2 dalam babak kualifikasi, menurut Sean, akan sama saja.
“Tak ada bedanya. Sekarang tinggal bagaimana pembalap pintar-pintar memanfaatkan momentum yang pas untuk menggeber mobil ketika temperatur ban sedang bagus-bagusnya,”ujar sean.