REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Jelang Ramadan, beberapa harga kebutuhan sembako di pasar-pasar di Kota Depok masih fluktuatif. Ada yang mengalami kenaikan harga, namun ada pula yang mengalami penurunan harga.
Di Pasar Cisalak, Jalan Radar Auri, Kota Depok, harga-harga sembako yang mengalami kenaikan antara lain cabai rawit merah yang sebelumnya Rp 18 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 24 ribu per kg. Sementara cabai rawit hijau sebelumnya Rp 14 ribu per kg saat ini menjadi Rp 15 ribu per kg. Selain itu, gula pasir yang sebelumnya Rp 16 ribu per kg juga menjadi Rp 17 ribu per kg.
Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain bawang merah yang tadinya Rp 36 ribu per kg kini menjadi Rp 30 ribu per kg. Lalu harga tomat sebelumnya Rp 9.000 per kg menjadi Rp 6.000 per kg. "Harga masih flikruatif. Biasanya harga mengalami kenaikan pada saat H-7 puasa," ujar Kepala Pasar Cisalak, Nelson Da Silva, Rabu, (25/5).
Adapun untuk harga daging sapi, hingga saat ini harganya masih berada di angka Rp 110 ribu per kg. Begitu juga dengan harga daging ayam masih di harga Rp 35 ribu per kg.
Menurut Nelson, kenaikan dan penurunan harga masih terus terjadi. "Harganya masih fluktuatif, jika ada harga yang naik, kenaikannya tidak terlalu signifikan," terangnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Agus Suherman, mengklaim beberapa komoditas bahan pokok di sejumlah pasar tradisional mengalami penurunan. "Pantauan kami, harga telur dan cabai merah turun," kata Agus.
Agus menuturkan harga telur sebelumnya Rp 22 ribu per kg yang saat ini menjadi Rp 20 ribu kg. Adapun, harga cabai merah mencapai Rp 32 ribu per kg dari sebelumnya Rp 40 ribu per kg. Bawang merah naik drastis dari Rp25 ribu per kg menjadi Rp 44 ribu hingga Rp 45 ribu per kg.
"Namun demikian meskipun sebagian besar harga sembako di pasar tradisional cenderung naik, kami jamin stok semua jenis sembako tercukupi untuk kebutuhan Ramadhan. Kami mengimbau kepada warga Depok untuk tidak terlalu konsumtif dan berbelanja sesuai kebutuhan," tutur Agus.