REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin kualitas pegamai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa setingkat atau bahkan melebihi kualitas pegawai swasta.
Ahok mengaku kecewa dengan oknum PNS yang masih banyak memanfaatkan pegawai harian lepas (PHL) di lingkungan Pemprov. Menurutnya terlalu banyak mengandalkan PHL bukti bahwa banyak PNS yang malas bekerja. Namun disisi lain, PNS berharap mendapatkan kenaikan gaji.
"Kalau kamu (PNS) mau digaji lebih tinggi dari swasta, kemampuannya ya harus seperti pegawai swasta. Jadi swasta itu gimana? jadi misalkan kamu kerjakan sesuatu, kamu tidak perlu mengandalkan PHL. Tapi banyak yang masih mengandalkan PHL, nah itu umumnya (PNS) Jakarta dulu seperti itu," katanya di Balai Kota, Rabu (25/5).
Salah satu yang membuatnya kecewa adalah ketika menemukan masih ada oknum PNS yang memanfaatkan PHL untuk pekerjaan yang 'remeh temeh', seperti penggandaan dokumen. Ahok pun menegaskan
Ahook mengaku kecewa karena ia menemukan masih ada oknum PNS yang memanfaatkan PHL untuk urusan penggandaan dokumen. Ia berjanji akan memotong Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) jika PNS bekerja malas-malasan.
"Jadi ini kami potong nih, kita lagi mulai pendataan. Masa foto copy saja mesti suruh PHL. Emang enggak punya tangan, enggak punya kaki dengan gaji gede gitu loh. Terus untuk Dukcapil, ngurusin KTP, pake PHL juga. Nah kalo emang kamu bilang nyapu-nyapu jalan oke, kamu bilang berat," ujarnya.