REPUBLIKA.CO.ID,
BANDUNG--- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meminta penanganan korban banjir bandang di Kabupaten Subang menjadi prioritas utama. Terutama, menyangkut kebutuhan utama warga seperti bahan makanan, obat-obatan, dan penampungan harus terpenuhi.
Deddy memastikan Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Jabar sudah turun untuk melakukan penanganan. "BPBD Jabar sudah terjun ke sana. Logistik diperkuat, pengungsian, serta tim kesehatan," ujar Deddy kepada wartawan, Rabu (25/5).
Banjir bandang di Subang menurut Deddy, terjadi karena terjadinya kerusakan lingkungan. Kawasan resapan air yang seharusnya menahan air di saat hujan turun, tidak berfungsi optimal karena massifnya penggundulan hutan.
"Di hulunya sudah rusak. Sehingga air begitu turun besar, jadi banjir bandang," katanya.
Selain pentingnya menjaga kondisi wilayah hulu, Deddy pun meminta masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai. Sebab, banjir pun bisa terjadi akibat aliran sungai yang tidak bisa menampung banyak air akibat tumpukan sampah dan sedimentasi.
"Sedimentasi, sampah. Ini jadi masalah kita tiap tahun," katanya.
Deddy pun mengimbau pemerintah kabupaten/kota yang belum memiliki BPBD agar segera membuatnya. Sebagai daerah paling rawan bencana, sudah seharusnya semua daerah di Jabar memiliki BPBD.
Dengan hadirnya BPBD, kata dia, akan mempermudah penanganan bencana terutama menyangkut penyaluran bantuan. "Setiap daerah harus punya BPBD. Jadi di mana di Jabar yang enggak ada potensi bencananya? Sudah berkali-kali saya ngomong," katanya.