REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan, sensus ekonomi 2016 berjalan sesuai rencana, meskipun ada hambatan. "Sampai sekarang sudah selesai sekitar 75 persen. Sesuai target," kata Suryamin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/5).
Suryamin berharap seluruh lapisan masyarakat dapat bekerja sama mensukseskan sensus ekonomi yang akan berakhir pada 31 Mei 2016. Sebab, sensus ini sangat penting untuk mendapatkan potret ekonomi terkini Indonesia.
Suryamin mengatakan, sensus ekonomi menyisir semua kegiatan usaha baik skala mikro hingga besar dan juga aktivitas ekonomi rumah tangga. "Nanti bisa kelihatan apa yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan daya saing kita," ujar Suryamin.
Sensus ekonomi dilakukan setiap 10 tahun sekali. Pada 2006, ujar dia, jumlah usaha di Indonesia selain pertanian berjumlah 22,6 juta usaha. Sedangkan di sektor pertanian ada 26 juta usaha.
"Dalam rentang 10 tahun ini pasti struktur ekonomi berubah. Karena itu, data ini sangat penting," ucapnya.
Diungkapkan Suryamin, ada beberapa kendala dalam pelaksanaan sensus ekonomi. Kendala paling utama adalah ketidakjujuran masyarakat dalam menyamapaikan informasi. Ada juga pelaku usaha yang menutup diri karena ketakutan data yang diberikan akan dimanfaatkan untuk kepentingan perpajakan. "Padahal, semua data kami jamin kerahasiannya," ujarnya.