Rabu 25 May 2016 16:54 WIB

Politikus Garis Keras Israel Jadi Menteri Pertahanan

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Avidgor Lieberman
Foto: REUTERS
Avidgor Lieberman

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Politisi kontroversial sayap kanan Israel, Avigdor Lieberman, telah setuju untuk membawa partainya Yisrael Beitenu ke dalam koalisi pemerintahan. Ini dibuktikan dengan penunjukkan Lieberman sebagai Menteri Pertahanan baru Israel.

BBC News melaporkan, pada Rabu (25/5), perluasan koalisi ini merupakan bagian penting dalam sejarah Israel. Langkah tersebut bahkan membuat Menteri Pertahanan Moshe Yaalon mengundurkan diri pada Jumat (20/5). Mantan jenderal itu memperingatkan Israel sedang diambil alih oleh 'unsur-unsur berbahaya dan ekstrem'.

Lieberman yang telah dua kali menjabat sebagai menteri luar negeri memiliki reputasi atas komentar-komentarnya yang penuh kontroversi.

Kesepakatan yang dicapai ini akan membuat dukungan ke perdana menteri menguat dengan 67 dari 120 kursi di Knesset. Netanyahu sebelumnya hanya memiliki 61, ini membuatnya sulit meloloskan undang-undang.

"Memperluas pemerintahan, dengan masuknya partai Yisrael Beitenu dalam koalisi nasional merupakan langkah penting dan diperlukan yang akan memastikan stabilitas," kata negosiator Partai Likuid Yariv Levin dalam sebuah pernyataan.

Baca juga, Israel Kembali Rampas Tanah Palestina.

Sebelum menyetujui membawa Yisrael Beitenu, Netanyahu terlibat dalam negosiasi dengan Partai Buruh. Perombakan ini dilakukan di tengah tekanan internasional untuk memulai kembali perundingan perdamaian dengan Palestina.

Netanyahu menekankan otoritas Israel tetap mengejar perdamaian dengan Palestina, kendati ada perluasan koalisi. Tapi Lieberman yang tinggal di permukiman Yahudi di Tepi Barat, telah menyuarakan sikap skeptisisme pada masa lalu.

Pada satu titik ia pernah menyarankan menjatuhkan Otoritas Palestina. Beberapa minggu yang lalu dia juga mengancam akan membunuh seorang pemimpin Hamas,

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement