Kamis 26 May 2016 01:45 WIB

Mantan Ketua KY Ungkap Ketertutupan MA

Rep: fauziah mursjid/ Red: Taufik Rachman
Suparman Marzuki
Foto: Prayogi/Republika
Suparman Marzuki

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Mantan Ketua Komisi Yudisial Suparman marzuki menyesalkan ketidakterbukaan Mahkamah Agung dalam hal menerima masukan Komisi Yudisial. Hal ini juga yang menurutnya membuat persoalan di lembaga peradilan terus berlanjut.

"Rekomendasi itu harusnya dilihat, dinilai oleh MA sebagai bagian dari upaya memperbaiki pengadilan dalam jangka yang panjang," ujar Suparman di Jakarta, Rabu (25/6)

Suparman mengatakan, KY selama ini kerap memberikan rekomendasi perihal persoalan yang terjadi di lembaga peradilan. Ia juga mengatakan KY juga kerap mendorong agar MA tegas menindak aparat penegak hukum yang melanggar kode etik.

Hal ini untuk menegaskan bahwa MA tidak mentolerir segala bentuk pelanggaran aparat penegak hukum

"Karena kalau penindakannya setengah hati atau terus dilindungi, maka enggak punya efek apa pun," ujarnya.

Suparman berbalik menilai, selama ini MA justru terkesan melindungi aparat penegak hukum yang tersandung perkara. "Selama ini ada kesan melindungi, mestinya janganlah, ini MA kan milik bangsa, milik rakyat," kata dia.

Diketahui, kasus yang kembali mencoreng lembaga peradilan yakni operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi kepada hakim tipikor Pengadilan Negeri Bengkulu dua hari lalu.

Sebelumnya juga, beberapa kasus suap juga terjadi di lembaga peradilan, bahkan salah satunya diduga menyeret Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement