Kamis 26 May 2016 16:11 WIB

Pemkot Dorong Warga Solo Cintai Produk Dalam Negeri

Rep: Andrian Saputra/ Red: Israr Itah
Seorang perajin sedang menjemur batik di Laweyan, Solo.
Foto: Herka Yanis/Antara
Seorang perajin sedang menjemur batik di Laweyan, Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Pemerintah Kota Surakarta mendorong warganya agar lebih mencintai produk dalam negeri. Terutama menggunakan produk-produk yang dihasilkan oleh para pengusaha dan perajin asal Solo.

Karena itu Pemkot Surakarta melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Surakarta menggelar Trade Expo 2016 dengan memamerkan sejumlah produk hasil industri kecil dan menengah.

Kadis Perdagangan dan Perindustrian Surakarta Triyana mengatakan pameran yang pertama kalinya diadakan itu sebagai wadah bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memperkenalkan produk-produk unggulan khas Solo.

"Diharapkan produk kita khususnya warga Solo ini bisa bersaing baik di nasional maupun internasional. Selain itu ini sebagai sarana untuk mempertemukan antara pedagang, perajin, konsumen sampai distributor. Dari situlah informasi tentang prodak unggulan akan semakin luas," tutur Triyana dalam pembukaan pameran Trade Expo 2016 yang sekaligus memperingati hari konsumen nasional di taman Benteng Vastenburg, Surakarta pada Kamis (26/5).

Terdapat 50 stand yang dipamerkan dengan berbagai macam produk seperti kerajinan tangan, busana, kuliner hingga minuman herbal. Dengan pameran itu dirinya berharap pelaku usaha juga dapat berbagi informasi lainnya kepada konsumen seperti tentang industri manufaktur dan industri kreatif. 

Triyana juga menambahkan Trade Expo dijadikan Pemkot Surakarta untuk mempromosikan kebudayaan serta wisata yang ada di Surakarta dan sekitarnya.

Menurutnya sudah saatnya Warga Solo menjadi konsumen yang cerdas dengan mencintai dan menggunakan produk dalam negri. Ia mengingatkan agar pelaku usa lebih meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sehingga dapat bersaing secara Internasional.

Sementara itu ia mengungkapkan pelaku usaha kecil menengah di Kota Surakarta terus tumbuh dan berkembang. Tercatat saat ini ada 44 ribu usaha kecil menengah (UKM) dan 8.000 industri kecil menengah (IKM). Kata dia Pemkot Surakarta terus mendorong para pelaku usaha agar terus berkembang. Salah satu cara yang saat ini tengah ditempuh yakni agar pelaku usaha dapat memasarkan produknya secara online.

"Pemkot sangat mendukung mereka untuk tumbuh dan berkembah sehingga banyak kemudahan dari sisi perizinan. Untuk meraih pasar itu maka ada pelatihan-pelatihan, harapannya baik pasar rill maupun non rill bisa maju. UKM jangan diberi bantuan modal tapi pelatihan dan akses permodalannya gampang," tuturnya.

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo dalam sambutan yang diwakili oleh staf khusus Budi Laksono menyampaikan kegiatan seperti pameran IKM dan UKM perlu sering diadakan. Ini sebagai gerakan untuk terus menyadarkan masyarakat untuk menggunakan produk lokal. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement