REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Jawa Barat, Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan kekerasan terhadap anak di Jabar terus meningkat.
"Dalam sehari kami menerima tujuh sampai delapan kasus kekerasan seksual terhadap anak ini untuk seluruh Jabar," kata Isteri Gubernur Jawa Barat setelah melakukan Sosialisasi Pendampingan Program KB Kesehatan Kodam III/Siliwangi di Makorem 063 SGJ/Cirebon, Kamis (26/5).
Netty menuturkan prihatin dengan kondisi seperti sekarang ini, dimana kekerasan seksual terhadap anak semakin meningkat dan ini perlu hukum yang menjerakan. Menurutnya kebanyakan laporan yang ia terima pelakunya adalah orang terdekat korban dan ini sangat mengkhawatirkan.
"Yang seharusnya melindungi malah menjadi pelaku kekerasan terhadap anak dan perempuan," tuturnya.
Ia menambahkan tingginya angka kekerasan terhadap anak sebagian besar akibat semakin tidak terbendungnya informasi yang vulgar bagi masyarakat. Seperti halnya pornografi akibat teknologi yang tidak terbendung membuat warga banyak meniru serta melakukan aksi pencabulan dan perkosaan.
"Harus ada pembatasan terutama informasi yang vulgar dan memancing hasrat seksual terutama bagi remaja," tambahnya.
Menurutnya orang tua harus berperan untuk memberikan pengertian yang benar terhadap pergaulan dan informasi yang vulgar kepada anak.