Kamis 26 May 2016 21:46 WIB

Sys Ns Ajak Anak Muda Benci Korupsi Lewat Film

Rep: c34/ Red: Hazliansyah
Pacarku Anak Koruptor.
Pacarku Anak Koruptor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Sys Ns mengajak generasi muda membenci korupsi lewat film terbarunya. Sinema layar lebar berjudul "Pacarku Anak Koruptor" itu menyoroti dampak buruk korupsi terhadap rakyat dan negara.

"Saya ingin generasi muda mengetahui bahwa korupsi itu tidak baik, memiskinkan rakyat, merusak moral, membangkrutkan negara, merugikan lahir batin dunia akhirat," ujar pria bernama lengkap Raden Mas Haryo Heroe Syswanto Ns Soerio Soebagio itu.

Aktor dan sineas kelahiran Semarang, 18 Juli 1956 tersebut juga menyoroti perilaku buruk generasi muda yang semakin merajalela. Karena itu, filmnya turut mengimbau kaum muda menghindari hal negatif seperti narkoba, miras, sampai balap liar.

Meski menyebut filmnya bisa disimak semua kalangan, Sys cenderung menyasar generasi muda usia sekolah. Menurut ia, siswa usia sekolah yang belum banyak terkontaminasi lebih mudah menyerap apa yang ia sampaikan.

"Film ini saya kemas dengan enteng, berbumbu asmara, sedikit berbau musik, dan lumayan nge-pop," kata ia mendeskripsikan film yang tayang mulai 26 Mei 2016 itu.

Sys berharap, film yang didukung 100 orang pemain dan puluhan selebritas lawas itu bisa diterima oleh pasar. Khususnya para penyelenggara negara yang diharapkan mau mendengar kata hati Sys dan membantu menyebarluaskan film tersebut.

Menyoal tema yang rawan, pria yang dulu sempat berprofesi sebagai disc jokey itu mengaku tidak takut diprotes oleh DPR, KPK, atau lembaga pemerintah tertentu. Ia yakin filmnya yang lolos sensor menampilkan porsi berimbang dan mengungkap fakta.

"Pacarku Anak Koruptor" sebelumnya dipanggungkan sebagai opera populer pada tahun 2011. Film drama asmara ini bercerita mengenai Sayanda, seorang aktivis yang berkekasih Gerhana, seorang anak koruptor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement