Jumat 27 May 2016 08:34 WIB

Kilang Tuban Ditarget Kurangi Impor Petrokimia

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Foto: Antara
Menko Perekonomian Darmin Nasution.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina bekerja sama dengan Open Join-Stock Company (OJSC) Rosneft Oil Company untuk pembangunan kilang di Tuban, Jawa Timur.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kerja sama ini sangat penting bukan hanya karena nilai investasinya yang besar, tapi karena investasi yang dilakukan merupakan kombinasi kilang dengan petrokimia. Darmin menjelaskan, pemerintah berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke angka tujuh persen. Saat berada di angka ini maka Indonesia akan mengalami over heating. Sebab pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan mempengaruhi pertumbuhan impor karena pemerintah tidak pernah mengembangkan tiga kelompok usaha yang sangat penting.

"Ketiga kelompok industri ini adalaha petrochemical, besi, dan baja, serta basic general chemical beserta turunannya termasuk industri farmasi," ujar Darmin di Jakarta, Kamis (26/5).

Ketiga hal inilah yang membuat pemerintah Indonesia kini gencar melakukan kerja sama dengan pihak asing termasuk Rosneft. Sebelumnya, pemerintah juga telah menggandeng salah satu perusahaan di Korea Selatan yang akan bekerja sama dengan Krakatau Steel untuk menambah kapasitas dalam menghasilkan besi dan baja.

"Dan saat ini kita kerja sama dengan Rosneft untuk menghasilkan petrokimia. Apabila kita mengundang investasi untuk menghasilkan basic general capital maka kita sudah akan melengkapi sumber kenaikan impor terbesar kita apabila pertumbuhan ekonomi meningkat. Jadi kita semua tentu mengerti mengapa kerja sama ini sungguh penting," ungkap Darmin.

Dia menambahkan, selain untuk menghasilkan investasi kilang dan petrokimia hal ini akan bisa berlanjut untuk meningkatkan cadangan startegis energi Indonesia tanpa harus membuat investasi khusus.

"Mudah-mudahan kerja sama ini efektif dan membawa keuntungan bagi Indonesia dan Rusia‎," ujar Darmin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement