REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Sejumlah mahasiswa Cile melakukan unjuk rasa di Santiago, Kamis (26/5). Aksi ini diwarnai dengan kekerasan dan membuat petugas kepolisian memukul mundur para demonstran dengan gas air mata dan meriam air.
Dikutip BBC, kekerasan bermula saat para pengunjuk rasa menolak mengambil jalur alternatif yang ditentukan polisi. Tidak terima, mereka melemparkan batu ke arah petugas.
Meski demikian, banyak demonstran yang mengatakan polisi telah menyerang mereka secara brutal. Padahal, tidak ada tindakan berlebihan yang dilakukan dalam aksi unjuk rasa itu.
Para mahasiswa melakukan demonstrasi untuk menuntut Presiden Cile Michelle Bachelet mempercepat reformasi. Ia sebelumnya menjamin pendidikan di tingkat universitas gratis untuk seluruh warga di negara itu.
Baca: Indonesia-Filipina Gelar Patroli Bersama di Perbatasan