REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan seluruh pemondokan yang tersedia harus dilengkapi dengan dokter dan puskesmas kecil bagi jamaah haji Indonesia. Layanan kesehatan ini harus tersedia terutama bagi jamaah lansia dan risiko tinggi.
"Layanan kesehatan sangat dibutuhkan bagi jamaah haji lansia dan risti, sehingga diperlukan dokter dan puskesmas yang siaga setiap saat di hotel," ungkap Saleh Daulay kepada Republika, Jumat (27/5).
Selain itu, menurut Saleh, berkaca dari masa haji tahun lalu, obat-obatan yang tersedia di Tanah Suci masih minim. Kementrian Agama dan Kementrian Kesehatan seharusnya sudah siap menyediakan obat-obatan bagi para jamaah haji.
"Sebelum tiba di Arab Saudi, jamaah biasanya dicek kesehatan, dan sudah diketahui penyakit yang mereka derita, sehingga pemeirntah harus siap untuk ketersediaan obat-obatan, jika jamaah kehabisan obat yang dibawa dari Tanah Air," ujar Saleh menjelaskan.
Terkait izin pendirian rumah sakit Indonesia, DPR RI mengatakan akan mendorong rencana ini untuk segera terealisasi. Saleh mengatakan lokasi rumah sakit nantinya harus dekat dengan pemondokan jamaah haji dan umrah. Karena selain digunakan untuk ibadah haji, rumah sakit juga dapat digunakan bagi jamaah umrah.