REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat terdepan Partai Republik untuk pemilu AS, Donald Trump mencapai jumlah delegasi yang diperlukan untuk jadi nominasi calon presiden AS, Jumat (27/5). Kantor berita Associated Press menghitung, miliarder asal New York itu sudah mengantongi 1.238 delegasi.
Sejumlah kecil delegasi partai mengatakan pada AP, mereka akan mendukung Trump di konvensi Republik, Juli mendatang. Dengan dukungan mereka, Trump melampaui batas minimum target.
"Saya pikir ia sudah menyentuh sebagian dari pemilih yang tidak suka dengan keadaan negara saat ini," kata Kepala partai Republik Oklahoma, Pam Pollard. Ia juga mengaku tidak masalah jika mendukung eksekutif utama Trump Organization itu.
Meski memperoleh banyak dukungan, Trump belum bisa besar kepala. Kontributor Aljazirah, Alan Fisher yang melapor dari Washington DC mengatakan terlalu dini untuk menyatakan kemenangannya.
"Ini belum resmi, ia masih harus mencapai 1.237 delegasi dan dia belum sampai," kata Fisher. Trump masih harus melewati primary di New Jersey dan California untuk bisa melampaui delegasi tersebut.
Fisher juga mengatakan para pemilih masih bisa berubah pikiran kapan saja. Sehingga ayah lima anak itu masih harus berusaha keras. Selain itu, Trump juga masih harus menghadapi halangan lain di internal tim kampanyenya.
Baca juga, Trump Masih Jadi Kandidat Kuat Partai Republik.
Baru-baru ini direktur politiknya mengundurkan diri. Trump juga masih terus diragukan oleh sejumlah pemimpin partai Republik, termasuk House Speaker Paul Ryan dan Gubernur New Meksiko Susana Martinez.
Hal ini mungkin membuat Trump mengubah strategi dengan menjadi lebih hangat. Dalam konferensi pers Kamis, ia berjanji mengakhiri kebiasaan buruknya menyerang sesama Republik. Meski hal ini mungkin tidak berlangsung lama.
Trump didukung oleh aktivis-aktivis yang tidak suka dengan proses politik. Pemimpin partai Republik Colorado, Steve House yang mendukung Trump mengaku suka dengan latar belakang Trump sebagai pengusaha.
"Kepemimpinan adalah kepemimpinan, jika ia dikelilingi oleh pakar politik, ia akan baik-baik saja," kata House. Meski direktur politik Rick Wiley meninggalkannya.