REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menyatakan bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK, Golkar diisukan bakal mendapatkan jatah kursi menteri. Politikus Golkar Idrus Marham dikabarkan menjadi calon terkuat untuk diusulkan Golkar masuk dalam jajaran kabinet Jokowi.
Menanggapi hal itu, Idrus mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya soal tawaran kursi menteri pada Presiden Jokowi dan Ketua Umum Setya Novanto. Yang pasti, Idrus mengaku siap ditempatkan di mana pun oleh ketum Golkar.
"Di mana pun posisinya, saya akan siap," ujarnya kepada wartawan, Jumat (27/5).
Idrus mengatakan, bergabungnya partai Golkar ke pemerintah tidak harus masuk ke kabinet. Menurut dia, dukungan Golkar ke pemerintahan Jokowi tanpa syarat.
Tidak ada negosiasi apa pun dalam dukungan partai beringin ke mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Golkar menyerahkan sepenuhnya soal perombakan kabinet kepada Jokowi.
Golkar hanya ingin mendukung pemerintahan Jokowi untuk efektif melakukan pembangunan nasional. Kalaupun ada perombakan kabinet, menurut Idrus, tidak ada masalah jika Jokowi ingin mengajak Golkar atau tidak.
Mantan sekretaris jenderal Partai Golkar era Aburizal Bakrie tersebut dikabarkan akan mendapatkan jatah kursi menteri desa di Kabinet Kerja Jokowi.
Namun, Idrus menegaskan, ia tidak ingin berandai-andai soal tawaran padanya untuk posisi menteri desa dan pembangunan daerah tertinggal. Sebab, perombakan kabinet merupakan hak prerogratif Jokowi.
Yang pasti, kata dia, Golkar memang sangat perduli dengan pembangunan desa dan daerah tertinggal. Menurut dia, gagasan membangun Indonesia dari desa adalah ide Golkar.
Partai yang telah menyelesaikan kisruh dualisme kepengurusan melalui musyawarah nasional luar biasa (munaslub) tersebut juga memiliki visi 2045, yaitu kesejahteraan dengan salah satu landasan konseptualnya membangun dari desa. "Golkar akan melakukan apa pun, baik itu dari dalam maupun luar kabinet, Golkar konsisten saja karena landasan konseptual Golkar memang adalah membangun dari desa," tegasnya.