REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Golkar, Nurul Arifin mengatakan partainya tentu saja mau masuk dalam kabinet untuk membantu pemerintah. Namun dia menekankan keinginan seperti itu bukan untuk dipaksakan.
"Keinginan (masuk kabinet untuk membantu pemerintah) tentu ada, tapi tidak untuk dipaksakan kan," ujarnya di Jakarta, Jumat (27/5).
Saat ditanyakan kesiapan Golkar jika diminta Presiden Jokowi masuk kabinet, Nurul mengatakan Golkar memiliki sangat banyak kader yang mumpuni berkontribusi dalam pemerintahan. Namun dia menekankan Golkar tidak pernah berpikir mengintervensi hal yang menjadi hak prerogatif Presiden itu.
Ia mengungkapkan jika memang diminta untuk menyiapkan kader untuk duduk di kabinet, maka nama yang bakal diusulkan ditentukan Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie bersama dengan Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
"Tentu oleh Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum," ujar Nurul.
Dia menyampaikan tupoksi Aburizal Bakrie selaku Ketua Dewan Pembina masih dalam perumusan, namun secara garis besar akan lebih berperan dalam menentukan jabatan-jabatan politis.