REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Golkar Nurul Arifin mengungkapkan kepengurusan pusat Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto hanya akan diisi tidak lebih dari 200 orang. Hal tersebut agar kepengurusan DPP Golkar efektif dan efisien.
"Di dalam Munaslub kami sepakat kepengurusan harus efektif, efisien dan produktif sehingga tidak gemuk lagi seperti sebelumnya yang berjumlah hingga 300 orang. Kami mencoba merestrukturisasi, dan tidak akan lebih dari 200 orang," ujarnya di Jakarta, Jumat (27/5).
Nurul melanjutkan, Setya Novanto sebagai ketua umum sadar bahwa terbatasnya kursi di kepengurusan bisa berimbas pada banyaknya kader yang tidak puas, karena merasa tak terakomodasi.
Namun demikian, Setya Novanto dibantu oleh tim sukses dan Tim Formatur mencoba membangun badan-badan lain seperti Dewan Pembina, Dewan Pakar hingga Dewan Penasehat guna mengakomodir para kader senior yang tidak mendapatkan tempat.
"Memang imbasnya banyak teman-teman tidak puas, tapi kami bangun badan-badan lain untuk mengakomodir senior," katanya.
Ia menambahkan, kepengurusan DPP Partai Golkar akan diumumkan pada 1 Oktober 2016 pada saat Rapimnas dilaksanakan. Tim Formatur akan segera merumuskan kepengurusan itu sebelum bulan puasa.