Sabtu 28 May 2016 18:19 WIB

Ini Ajaran Widjojo Nitisastro yang Diusung Menteri Bambang Brodjonegoro

Rep: Adysha C Ramadani/ Red: Hazliansyah
Menkeu Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/5).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menkeu Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Almarhum Widjojo Nitisastro memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia. Ajaran-ajaran dan buah pemikiran Widjojo pun dianggap masih sangat relevan dengan situasi perekonomian yang dihadapi Indonesia saat ini.

Oleh karena itu, Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro tak ragu untuk merujuk kepada buah pemikiran Widjojo sebelum mengambil sebuah keputusan.

Bambang mengungkapkan, salah satu poin yang ditekankan Widjojo dalam membangun perekonomian di era Orde Baru ialah stabilitas perekonomian. Menurut Bambang, ajaran tersebut masih sangat relevan untuk diterapkan saat ini. Dengan menjaga stabilitas perekonomian, lanjut Bambang, berbagai kondisi lainnya dapat diatur dengan lebih baik.

"Dengan stabilitas itu, maka inflasi bisa ditekan rendah, pertumbuhan (ekonomi) mulai bisa diatur, kependudukan juga mulai bisa diatur," terang Bambang saat ditemui dalam peluncuran buku "Widjojo Nitisastro: Panditaning Para Raja" di kediaman almarhum Widjojo, Sabtu (28/5).

Oleh karena itu Bambang menilai penting bagi generasi-generasi setelah Widjojo untuk selalu menomorsatukan stabilitas ekonomi.

Bambang pun mengakui jika sebelum ia memutuskan untuk mengelola keuangan atau perekonomian, ia akan membahas masalah stabilitas perekonomian terlebih dahulu.

"Makanya kita juga dalam mengelola keuangan sekarang, dan juga ekonomi, stabilitas dulu yang diutamakan sebelum kita bicara yang lain-lain," ujar Bambang.

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla juga memberi apresiasi besar terhadap sosok Widjojo. Sebab bagi Jusuf Kalla, Widjojo merupakan sosok yang telah berjasa dalam memberikan arah perekonomian bangsa.

Oleh karena itu, Jusuf Kalla berharap semangat dan dedikasi Widjojo dapat menginspirasi generasi-generasi setelahnya untuk tetap berupaya memajukan perekonomian bangsa.

"Kalau Pak Widjojo bisa bawa bangsa ini bangkit dari kesulitan, tentu sekarang pun kita bisa," pesan Jusuf Kalla.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement