REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia internasional mengapresiasi komitmen pemerintah Republik Indonesia yang melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berfokus dalam mengelola terumbu karang yang ada di kawasan perairan nasional secara berkelanjutan.
"Komiten kami untuk bekerja sama di tingkat nasional, regional dan internasional untuk melestarikan dan mengelola terumbu karang secara berkelanjutan," kata Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antarlembaga KKP Suseno Sukoyono dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (29/5).
Suseno merupakan perwakilan delegasi Indonesia dalam Forum Peduli Lingkungan PBB yang digelar di Nairobi, Kenya, pada 24 Mei 2016.
Dalam forum itu, Indonesia mendapat apresiasi tinggi dari 100 peserta perwakilan delegasi negara dan masyarakat sipil pemerhati lingkungan sebagai percontohan pengelolaan terumbu karang secara berkelanjutan.
Suseno mengemukakan, rancangan resolusi pengelolaan terumbu karang secara berkelanjutan sangat penting dan diapresiasi karena sejalan dengan agenda pembangunan 2030 dan tujuan pembangunan berkelanjutan. "Serta diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan untuk mata pencaharian masyarakat," katanya.
Sementara itu Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya menegaskan, melalui penggunaan program Marine Protected Areas (MPA) secara berkelanjutan, Indonesia dapat membuktikan pelestarian dan perlindungan aneka ragam hayati dan dapat berdampak positif bagi kelangsungan hidup masyarakat pesisir sekitarnya.
"Kami telah menetapkan lebih dari 17,3 juta hektare kawasan laut yang dilindungi, dari target 20 juta hektare hingga 2020, sebagai komitmen Indonesia menuntaskan target Aichi (Aichi Biodiversity Targets)," jelas Brahmantya.
Dia juga memaparkan, Indonesia telah berfokus pada pengelolaan MPAs melalui pedoman pengembangan, manajemen efektivitas, kapasitas penguatan untuk staf dan manajer, mekanisme pembiayaan berkelanjutan, serta melibatkan kemitraan masyarakat dalam pengelolaan MPA.
Selain itu, lanjutnya, Indonesia berinisiatif mensponsori rancangan resolusi pengelolaan terumbu karang berkelanjutan. "Hal ini guna menunjukkan pada dunia, eksistensi Indonesia sebagai agen percontohan pengelolaan terumbu karang secara berkelanjutan," katanya.
Sebelumnya, Indonesia telah menjadi tuan rumah World Ocean Conference pada 2009 dan the World Coral Reefs Conference 2014, serta memprakarsai kemitraan multilateral dengan lima negara Asia Pasifik lainnya.