REPUBLIKA.CO.ID, COLOGNE -- Sekelompok warga Jerman yang ingin belajar tentang Islam mengunjungi masjid yang dipimpin oleh Masyarakat Islam Nasional (IGMG) di Cologne, Jerman, pada 18 April lalu.
Selama kunjungan, para kelompok ini mengajukan beberapa pertanyaan tentang Islam. Mereka mewawancarai Muslim di masjid tentang Nabi Muhammad SAW, Bulan Suci Ramadhan, dan kehidupan sehari-hari umat Islam.
Presiden sekaligus pendiri Asosiasi Masjid dan anggota dari Forum Harmonisasi Cologne, Ali Esen, menyambut baik kunjungan ini dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan tersebut. Namun, Esen mengatakan beberapa kalangan sering tidak adil dalam mendeskripsikan Islam dan Muslim, yang rentan memunculkan Islamofobia.
Esen melanjutkan, pada akhir kunjungan, beberapa tamu, termasuk pria dan perempuan dari segala usia, mengatakan kepadanya mereka melihat Islam secara berbeda dan telah tercerahkan tentang citra Islam yang sebenarnya.
Setelah serangan teroris yang menargetkan Eropa, terutama Prancis, kelompok xenofobia mengalami peningkatan di Jerman. Mereka menuduh Angela Merkel menghancurkan tanah air mereka dengan menerima 1,1 juta pencari suaka tahun lalu.
Meskipun citra negatif yang sedang disebarkan media Barat setelah ISIS dan kelompok-kelompok ekstremis lainnya yang mengatasnamakan Islam, jumlah Muslim diperkirakan akan meningkat, terutama pada akhir abad ini.
Menurut Pew Research Center yang dipublikasikan pada Desember tahun lalu, Islam adalah agama besar yang tumbuh paling cepat di dunia.