Ahad 29 May 2016 11:41 WIB

Wapres Imbau Media TV Tayangkan Program Ramadhan Santun

Peluncuran Program DMI. Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) bersama jajaran pengurus pusat DMI secara simbolis meluncurkan progam Dewan Masjid Indoensia (DMI) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (28/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Peluncuran Program DMI. Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) bersama jajaran pengurus pusat DMI secara simbolis meluncurkan progam Dewan Masjid Indoensia (DMI) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengimbau stasiun televisi nasional untuk menayangkan program yang baik, santun, dan tidak berlebihan selama Ramadhan.

    

"Dakwah dengan berdiri seperti ini, orang sudah bosan melihatnya, meskipun kadang agak berlebihan juga. Oleh karena itu, kita perlu inovasi-inovasi yang baik," kata Wapres JK di ruang rapat Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu (28/5).

    

Dalam peluncuran TV Dakwah Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Masjid Istiqlal itu, JK mengatakan televisi harus dapat menayangkan dakwah yang menghibur sekaligus acara hiburan yang bersifat dakwah.

    

"Kita (Indonesia) adalah negara dakwah terbesar di dunia, setidaknya kita bisa melihat empat-lima ribu acara dakwah Islam di TV yang ditayangkan 10-12 TV nasional ditambah lagi daerah, jadi ini luar biasa," ungkap wapres.

    

Sebagai media yang berpengaruh, stasiun televisi juga diharapkan dapat menjadi pemberi informasi yang baik kepada masyarakat, khususnya pada bulan Ramadhan. "Ini adalah tugas kita untuk meningkatkan kualitas dari jumlah yang besar itu," kata dia.

    

Meskipun demikian, Wapres berpendapat dakwah secara langsung tetap dibutuhkan. Terkait dengan dakwah oleh para ulama secara langsung, JK menyinggung pentingnya tata suara atau "soundsystem" karena 80 persen aktivitas di masjid adalah mendengarkan. "Saat Shalat Jumat, misalnya, kita mendengarkan khutbah, pengumuman kotak amal sampai pengumuman acara kira-kira 40 menit, 10 menit shalat, 10 menit berdoa," kata dia.

     

Selain pengoperasian TV Dakwah DMI, Wapres juga meresmikan peluncuran aplikasi dakwah berbasis Android, penerbitan Buletin Dakwah, dan pembangunan gedung serba guna Dewan Masjid Indonesia (DMI).

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement