REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tayangan televisi memang menjadi santapan favorit saat Ramadhan. Maka itu, perlu perhatian khusus agar tayangan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis, mengaku sangat mendukung imbauan tayangan televisi saat Ramadhan harus santun.
Ia menerangkan, santunnya televisi saat Ramadhan bisa dituangkan lewat tayangan-tayangan cerdas dan bersifat edukatif. "Hiburan sehat harus memenuhi unsur cerdas dan edukatif, yang akan mengembangkan masyarakat," kata Cholil kepada Republika, Ahad (29/5).
Untuk derasnya iklan saat Ramadhan, ia berharap iklan yang ada seiring dengan semangat mayoritas umat Muslim yang tengah berpuasa. Cholil meminta insan media televisi tidak boleh asal, serta harus bisa mengemas kreativitas menjadi tayangan yang santun.
Hal-hal tersebut, lanjut Cholil, harus menjadi perhatian utama para penyelenggara tayangan-tayangan televisi. Pasalnya, perhatian itu akan membuat tayangan televisi menjadi kondusif untuk dikonsumsi masyarakat, terutama umat Muslim yang tengah berpuasa.
Sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, memberikan imbauan kepada stasiun televisi menuju bulan suci Ramadhan. Ia meminta stasiun televisi nasional, menayangkan program yang baik, santun dan tidak berlebihan selama Ramadhan.