REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kabar Manchester United memecat manajer Louis van Gaal menjadi pemberitaan terhangat pekan ini. Sisa kontrak satu tahun dan kemenangan Piala FA atas Crystal Palace akhir pekan lalu tetap membuat pelatih asal Belanda itu gagal menyelamatkan pekerjaannya di Old Trafford.
Wakil ketua eksekutif Ed Woodward resmi mengeluarkan pernyataan tentang keputusan pemecatan Van Gaal. Woodward menyampaikan rasa terima kasihnya pada Van Gaal dan stafnya karena sudah bekerja dengan baik selama dua tahun terakhir ini.
“Dia (Van Gaal) telah bersikap profesional dan bermartabat selama berada di sini. Ia meninggalkan kami dengan memberikan kepercayaan diri pada beberapa pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka di ajang kompetisi tertinggi. Semua orang di klub ingin yang terbaik untuknya di masa depan,” kata Woodward, dikutip dari laman resmi klub, pekan ini.
Sementara itu, Van Gaal merasa terhormat pernah mengelola klub seperti United. Pelatih asal Belanda ini sangat bangga bisa membantu the Red Devils memenangkan Piala FA ke-12 dalam sejarah klub meskipun telah meraih 20 trofi selama berkarier sebagai juru taktik. Sebab memenangkan Piala FA menjadi sangat penting dalam sejarah klub dan akan selalu menjadi salah satu prestasi paling istimewa dalam karier Van Gaal.
“Saya sangat kecewa karena tidak mampu menyelesaikan rencana tiga tahun. Saya percaya ada dasar yang kuat untuk memungkinkan klub bergerak maju dan mencapai keberhasilan yang lebih besar. Saya berharap memenangkan Piala FA akan memberikan dasar bagi klub untuk membangun musim depan dan mengembalikan kesuksesan yang diinginkan oleh para suporter,” ujar Van Gaal.
Sedikit kilas balik, terdapat lima kekalahan terburuk yang dialami United saat ditangani sang meneer. Dikutip the Mirror, kekalahan terburuk pertama adalah saat mereka ditumbangkan 0-4 oleh tim kasta kedua Milton Keynes Dons pada Piala Capital One pada 27 Agustus 2014. Setelah kalah dari Swansea City dan Sunderland, pertandingan dengan MK Dons merupakan kesempatan Van Gaal untuk memperbaiki diri. Akan tetapi para pemain seperti Danny Welbeck, Shinji Kagawa, Anderson mengecewakannya.
Kedua, kekalahan 0-3 atas Arsenal di Stadion Emirates pada 4 Oktober 2015 dalam laga Liga Primer. Saat itu United bermain lambat dan statis di lini tengah setelah Van Gaal memilih Michael Carrick dan Bastian Schweinsteiger.
Ketiga, Wayne Rooney dan Jesse Lingard terlihat sedih ketika imbang 0-0 dengan PSV Eindhoven saat kualifikasi grup Liga Champions pada 26 November 2016 dini hari WIB. Peluang Morgan Schneiderlin, Anthony Martial, Jesse Lingard, dan Memphis Depay terbuang sia sia.
Keempat, suporter tuan rumah merasa frustasi ketika klub kebanggaan mereka kalah 1-2 atas Norwich City pada 19 Desember tahun lalu. United saat itu hanya mampu mencetak gol lewat Anthony Martial.
Terakhir, United kembali menelan kekalahan 0-3 atas Tottenham Hotspur di White Hart Lane pada 10 April 2016. Van Gaal membuat kesalahan dengan menjadikan Ashley Young sebagai striker tunggal pada babak pertama. Pada laga tersebut, bus United juga datang terlambat karena padatnya lalu lintas London. Mereka melakoni pemanasan dengan terburu-buru dan kick-off tertunda setengah jam.