REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Televisi disebut memiliki peran vital memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama saat Ramadhan. Untuk itu, diperlukan kesadaran dari insan televisi dalam memberikan tayangan yang santun.
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis meminta insan televisi dapat memberikan tayangan cerdas dan edukatif selama Ramadhan. Ia berpendapat, kisah-kisah dari sahabat Nabi Muhammad SAW dan perjuangan para pahlawan Indonesia, bisa menjadi alternatif penyajian tayangan televisi.
"Salah satu alternatif tentu film-film sahabat dan pahlawan," kata Cholil kepada Republika.co.id, Ahad (29/5).
Ia menilai, jenis film-film itu dapat memberikan edukasi yang sangat baik bagi masyarakat, terutama mayoritas umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Cholil melihat, tayangan-tayangan itu sesuai dengan semangat berpuasa yang tengah dirayakan masyarakat, memperkaya pengetahuan dan kecintaan terhadap Indonesia.
Kisah sahabat dan pahlawan, lanjut Cholil, akan memiliki peluang yang tinggi dalam menumbuhkan dan menambahkan semangat heroisme, di setiap penonton yang menyaksikan. Ia merasa, tayangan-tayangan patriotisme tersebut dapat memberikan masyarakat pemahaman dan semangat pengorbanan, baik kepada agama maupun Tanah Air.
Terkait itu, ia menyarankan Indonesia mau belajar dari kesuksesan Inggris melampaui Spanyol, yang dulu sering mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di negeri Matador tersebut. Cholil menekankan, kesuksesan itu diawali dari tayangan-tayangan televisi Inggris yang kerap bertema heroik, sementara Spanyol terkekang telenovela.