REPUBLIKA.CO.ID, Badan pengungsi PBB mengkhawatirkan lebih dari 700 pengungsi yang mungkin tenggelam di tiga bangkai kapal di Laut Mediterania, selatan Italia dalam beberapa hari terakhir.
Juru bicara UNHCR untuk Eropa, William Spindler mengatakan, ada beberapa insiden di Mediterania pekan ini. "Yang pertama adalah Rabu, yang secara luas dilaporkan. Sebuah perahu terbalik, membawa sekitar 600 orang. Beberapa dari mereka masih hilang," katanya kepada Al Jazeera, Ahad (29/5).
Insiden kedua terjadi pada Kamis dan insiden ketiga pada Jumat. "Secara total, kami takut dalam tiga insiden ini lebih dari 700 orang hilang, diduga tenggelam," lanjut dia.
Sejumlah kapal saat ini mencoba membuat jalan dari Libya ke Italia. Beberapa operasi penyelamatan tiga kapal tenggelam sedang berlangsung. Spindler mengatakan, perlu dilakukan penghentian pengungsi yang melintasi laut dengan perahu kecil. "Sangat sulit untuk mencegah orang melakukan hal ini," tegasnya.
Menurutnya, apa yang perlu dilakukan adalah menawarkan alternatif hukum untuk para pengungsi yang paling rentan melakukan perjalanan ke Eropa."Alasan mengapa orang-orang melakukan perjalanan berbahaya ini adalah karena mereka tidak memiliki pilihan," ujarnya.
Juru bicara UNHCR Carlotta Sami mengatakan kepada kantor berita Associated Press melalui telepon, diperkirakan 100 orang hilang dari kapal penyelundup yang terbalik Rabu. Ia mengatakan, sekitar 550 orang lainnya hilang dari kapal yang tenggelam pada Kamis (26/5) pagi itu.
Pengungsi mengatakan, perahu yang membawa sekitar 670 orang tidak memiliki masalah mesin dan sedang ditarik kapal penyelundup lain sebelum terbalik. Sekitar 25 orang selamat dari insiden tersebut, 79 lainnya diselamatkan oleh kapal patroli dan 15 jasad ditemukan.
Sami mengatakan, lebih dari 45 jasad ditemukan dari kapal karam pada Jumat (27/5) dan banyak yang dilaporkan hilang.Dalam perkembangan terpisah, 19 pengungsi diselamatkan dari sebuah kapal di Selat Inggris.