REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang terus mengupayakan penambahan populasi sapi di daerahnya melalui inseminasi buatan (IB). Hal ini dilakukan agar Kabupaten Semarang mampu memenuhi kebutuhan sapi secara mandiri.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Semarang, Urip Triyoga mengatakan, upaya untuk memperbanyak populasi sapi ini juga untuk mendukung program swasembada daging.
"Saat ini masih sangat memungkinkan untuk mendongkrak populasi sapi, di Kabupaten Semarang," ungkapnya, di Ungaran, Ahad (29/5).
Menurut Urip, saat ini jumlah sapi betina di Kabupaten Semarang mencapai kisaran 30.000 hingga 40.000 ekor. Meski Disnakkan hanya memiliki 32 petugas IB upaya menambah populasi sapi tetap bisa dilakukan.
Sebab di sejumlah desa, saat ini juga memiliki petugas IB swakarsa yang bisa dioptimalkan perannya dalam mendukung program penambahan polpulasi sapi ini.
Triyoga juga menyebut, komponen penting untuk program IB adalah semen beku dan petugas inseminator. Selama ini sperma (semen) beku sapi dibantu dari Pemprov Jawa Tengah.
"Sedangkan untuk penambahan petugas IB, kita bisa usulkan kepada Komisi B untuk mengadakan gerakan, paling tidak melatih orang-orang menjadi inseminator," tegasnya.
Bahkan, lanjutnya, jika memang diperlukan semen beku dibeli agar petugas inseminator bisa melakukan di lapangan. Sehingga dapat mempercepat populasi sapi. Urip juga menyampaikan, saat ini progran penambahan populasi sapi masih terus dimatangkan. Ia berharap penambahan populasi sapi ini sudah bisa dimulai tahun depan.