Ahad 29 May 2016 20:01 WIB

IDB dan Kadin Memperkuat Kerja Sama Bisnis dengan Negara Anggota

Red: Maman Sudiaman
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rosan Perkasa Roeslani .
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rosan Perkasa Roeslani .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Islamic Development Bank Group (IDBG) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sepakat menjalin kerja sama. Penandatanganan kontrak kerja sama dilakukan langsung Presiden IDB  Ahmad Mohamed Ali dan Ketua Kadin Rosan Roeslani baru-baru ini.

Teken kontrak di antara kedua lembaga itu juga bertepatan Sidang Tahunan ke-41 IDBG beberapa waktu yang lalu. MoU ini mencakup area-area yang menjadi kepentingan bersama kedua pihak termasuk fasilitasi program pelatihan dan prakarsa peningkatan kapasitas antara Kadin maupun perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota kamar dagang negara-negara anggota untuk berbagi best practices dalam kerangka Reverse Linkage (Kerja Sama Selatan-Selatan). 

Termasuk pelaksanaan konferensi, seminar, atau lokakarya bersama dengan topik terkait investasi, infrastruktur, keuangan Syariah dan topik-topik lain yang relevant untuk memfasilitasi berbagi pengetahuan dan perluasan jejaring maupun kesempatan bisnis. Ruang lingkup kerja sama juga termasuk promosi perdagangan dan fasilitasi akses untuk anggota dan perusahaan anggota Kamar Dagang negara-negara anggota IDBG dan kerja sama antara Kadin dan organisasi-organisasi di bawah IDB yang terkait dengan sektor swasta seperti ICD, ICIEC dan ITFC untuk mempromosikan solusi-solusi keuangan yang mereka miliki untuk para anggota Kadin.

Ketua Kadin, Roslan Roeslani menyatakan rasa optimistisnya bahwa perbankan dan keuangan syariah dapat tumbuh secara signifikan mengingat potensinya yang besar. IDB dan Kadin telah setuju untuk mempromosikannya lebih jauh kepada komunitas bisnis maupun publik agar mereka mengenal dan memahami produk dan jasa keuangan dan perbankan Syariah.