REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Andi Maddusila Andi Idjo yang bergelar I Maddusila Daeng Mannyonri Karaeng Katangka Sultan Aluddin II Secara resmi diangkat menjadi raja Gowa ke-37 di Istana Balla Lompoa.
Pengkuhan yang digelar di Istana Balla Lompoa dibenarkan oleh Andi Maddusila saat prosesi penobatan dirinya dilakukan di Hotel Horison Makassar, Ahad (29/5) , setelah tidak mendapat izin dari Polres Gowa dan Pemerintah Gowa.
Pengukuhan Raja Gowa ke-37 ini sempat diboikot oleh seribuan warga yang berbaur dengan Polisi Pamong Praja.
Panitia Pelaksana Penobatan Raja Gowa ke-37 Andi Baso Mahmud mengaku terpaksa memindahkan tempat pengukuhan dengan alasan untuk menghindari adanya bentrokan dengan beberapa pihak pihak yang akhir-akhir ini menolak pelantikan Raja Gowa yang ke-37.
"Kami terpaksa mengalihkan tempat pelaksanaan penobatan Raja Gowa ke-37 ke Makassar untuk menghindari adanya bentrokan dengan beberapa pihak yang menentang pelantikan Raja Gowa," katanya.
Ia mengungkapkan, sebelumnya pada Sabtu (28/5) malam, Andi Maddusila telah dikukuhkan di Istana Balla Lompoa dan barulah pada Ahad ini, penobatan Andi Manddusial sebagai Raja Gowa yang ke 37 di laksanakan di Hotel Horison Makassar.
Andi Basso Machmud juga memjelaskan kalau pelantikan Raja Gowa ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam melestarikan dan menjaga budaya yang ada di Kabupaten Gowa.
Menurutnya, penobatan Raja Gowa ini memang harus dilakukan karena selama Raja Gowa yang 36, Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Alauddin meninggal sejak 1956-1960, maka sejak tahun 1978 terjadi dualisme kepemimpinan Kerajaan Gowa sampai saat ini, sehingga haruslah dinobatkan Raja Gowa yang ke-37.
Selain Penobatan Raja Gowa ke 37 yang diselenggarakan di Hotel Horison ini juga dirangkaikan dengan acara pelantikan pengurus Dewan Hadat Kerajaan Gowa oleh Raja Gowa ke-37, I Maddusila Karaeng Katangka Sultan alauddin II.
Dalam sambutannya Raja Gowa ke-37 ini berharap agar para pengurus Dewan Hadat Kerajaan Gowa dapat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Gowa dalam melestarikan dan menjaga budaya di Kabupaten Gowa.
"Saya berharap kepada para pengurus Dewan Adat Kerajaan Gowa yang baru dikukuhkan ini mampu bekerjasama dengan Pemda Gowa dalam memelihara dan melestarikan budaya," harapnya.
Pada penobatan Raja Gowa ke-37 ini juga dihadiri oleh Raja Skalabrak Lampung Brigjen Pol Edward Syah Pernong yang juga mantan Kapolda Lampung.
Raja Singapura Tengku Sawal, Mantan Gubernur Sulsel, Mayjen (Purn) HM Amin Syam, perwakilan Kerajaan Datuk Soppeng Dr Ir Majdah M Zain Agus Arifin Nu'mang, Raja Pakualaman Yogyakarta Prabu Suryodilogo dan para raja-raja dan Sultan se-Sulselbar.