REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Bandara Internasional Ben Gurion di Israel, menjadi satu pelabuhan udara baru untuk transit penerbangan internasional. Sejumlah maskapai di negera-negara Timur Tengah, Eropa dan Amerika Serikat (AS) memilih landasan udara di ibu kota, Tel Aviv itu sebagai tempat singgah atau transit alternatif teraman.
CNN News melansir, Ahad (29/5), pada Juni 2016, Bandara Ben Gurion akan menjadi tuan rumah bagi 40 negara di dunia untuk membahas keselamatan transportasi udara. Perhelatan tersebut menyusul sejumlah insiden pesawat terbang dalam dua tahun terakhir. Ben Gurion dianggap tepat sebagai tempat transit transportasi udara terbaru lantaran disebut sebagai bandara paling aman di dunia.
Masih menurut CNN News, di bandara yang terletak di pusat kota Israel itu tercatat 16 juta penumpang saban tahunnya yang melakukan transit. Angka itu sebetulnya terbilang kecil jika dibandingkan bandara-bandara seperti London Heatrow ataupun Hartsfield Jackson di Atlanta, Amerika Serikat (AS).
Tapi dikatakan keamanan di Ben Gurion bisa 10 kali lebih aman jika dibandingkan dengan bandara-bandara lainnya.Melihat catatan, insiden pesawat udara di sejumlah negara belakangan tahun ini memang meningkat. Termasuk ketakutan sejumlah negara akan tindakan terorisme. Terakhir, indikasi keterlibatan terorisme dengan pesawat udara dialami Egypt Air yang terbang dari Paris, Prancis menuju Alexandria, Mesir.
Pengetatan pengamanan bandara seluruh dunia pun dianggap efektif memotong jalur transportasi kelompok-kelompok yang dicurigai melakukan tindakan-tindakan terorisme. Sementara rencana menjadikan Ben Guiron sebagai tempat transit teraman, juga melihat minimnya aksi pembajakan pesawat yang berangkat dari bandara tersebut. Catatan terakhir insiden pembajakan pesawat di Ben Guiron terjadi pada 1972 silam.