Senin 30 May 2016 04:20 WIB

Kapal Rombongan Komisaris Bank Mandiri Kecelakaan di Papua

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Speedboat atau kapal cepat (ilustrasi).
Foto: Antara
Speedboat atau kapal cepat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Rombongan Komisaris Bank Mandiri beserta delegasi dari Sorong dengan tujuan ke Raja Ampat yang sempat mengalami kecelakaan kapal cepat (speed boat) sudah diperbolehkan pulang. Kecelakaan tersebut mereka alami ketika hendak menuju kantor cabang di Waisae, Papua.

"Dua penumpang mengalami patah tulang namun tidak mengalami luka lain, kemudian semua penumpang lainnya setelah mendapatkan pemeriksaan sudah diperkenankan pulang," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas kepada Republika.co.id, Senin (30/5) dinihari.

Kecelakaan kapal speed tersebut terjadi pada Sabtu (28/5) sekitar pukul 11.45 WIT. Pada pukul 09.00 WIT,  Komisaris Bank Mandiri beserta delegasi dari Sorong tujuan ke Raja Ampat berangkat dari pelabuhan Udasa Mina Sorong dengan dua speed boatyang terdiri dari satu speed boat rombongan komisaris, satu speed boat untuk barang atau bagasi.

Kurang lebih pukul 11. 45 WIT, memasuki pintu gerbang Pianemo terjadi musibah. Kapal mereka mengalami gangguan dan menabrak dinding karang di depan pintu masuk pembatas atau pelampung Pianemo. Di dalam kapal tersebut terdapat 20 orang.

Mereka dikabarkan melaksanakan kunjungan ke Tanah Papua (Jayapura, Sorong, Raja Ampat dan Manokwari) selama 28 hingga 31 Mei 2016.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement