REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prenjak berhasil mengharumkan nama Indonesia sebagai film pendek terbaik dalam Festival Film Cannes 2016. Kesederhanaan yang ditampilkan dalam Prenjak justru menjadikannya sebagai film terbaik dalam ajang bergengsi tersebut.
Sutradara Prenjak Wregas Bhanuteja mengatakan sebelum juri mengumumkan kemenangan, para juri terlebih dahulu memberikan ulasan terkait film tersebut. Menurut Wregas, para juri menilai film Prenjak memiliki cerita yang sederhana namun dikemas dengan puitis.
"Banyak metafora baru," ungkap Wregas meniru ucapan juri Festival Film Cannes 2016 saat ditemui di Institut Kesenian Jakarta baru-baru ini.
Wregas mengatakan, bagian awal dari film Prenjak berhasil membuat juri tertawa-tawa. Pasalnya, di awal cerita dikisahkan tokoh perempuan yang menjual sebatang korek api dengan harga Rp 10 ribu dengan imbalan pembeli dapat melihat organ intimnya dengan korek api tersebut. Tokoh pria yang diperankan Yohanes Budyambara semula terlihat enggan, namun dengan jenaka membeli banyak batang korek api setelah satu korek api pertama yang ia beli habis.
Wregas mengatakan para juri kemudian melihat sisi lain dari tokoh wanita si penjual korek api. Para juri pun kemudian tak kuasa menahan haru setelah melihat pesan mendalam yang disampaikan oleh Prenjak.
"Kami menangis. Okay. This is the winner," ujar Wregas kembali menirukan perkataan para juri mengenai film pendek besutannya.
(Baca Juga: Menang di Cannes, Ini Tanggapan Para Sineas Film Prenjak)