Senin 30 May 2016 13:18 WIB

Setya Novanto Gunakan 6 Prinsip dalam Menyusun Pengurus Golkar

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ilham
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus baru Partai Golkar akan diumumkan pada hari ini, Senin (30/5), oleh Ketua Harian Partai Golkar, Nurdin Halid. Dalam susunan kepengurusan ini, Ketua Umum Golkar dan tim formatur memilih nama-nama dari 1717 kader Partai Beringin.

Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto mengatakan, dalam menyusun kepengurusan, pihaknya bersama tim formatur mendasarkan pada enam prinsip. Pertama, rekonsiliasi sesuai tujuan musyawarah nasional luar biasa.

Menurut Novanto, rekonsiliasi menjadi pertimbangan utama. “Ini jadi pertimbangan utama dalam kepengurusan Golkar 2016-2019,” tutur Novanto di DPP Partai Golkar, Senin (30/5).

Kedua, tambah Novanto, adalah visi negara kesejahteraan harus tercermin dalam struktur dan pembidangan kerja dalam DPP Partai Golkar. Sebab itu, kepengurusan Golkar membuat penajaman dalam menempatkan kepengurusan.

Prinsip ketiga, kepengurusan adalah modernisasi partai Golkar. Selanjutnya, susunan kepengurusan Golkar harus mencerminkan sifat Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Artinya, prinsip ke-4 adalah mengakomodir perbedaan yang ada di Indonesia mulai dari suku, agama maupun budaya.

Prinsip ke-5 yang dianut Novanto dalam kepengurusannya adalah regenerasi pengurus. Dengan regenerasi ini, Golkar sepakat untuk memberikan tempat lebih besar pada generasi muda. Termasuk keterwakilan perempuan pada susunan kepengurusannya. Golkar memberikan 30 persen tempat untuk perwakilan perempuan.

Prinsip keenam adalah the right men on the right place. Menurut Novanto, kepengurusannya hanya berumur pendek, yaitu tiga tahun. Jadi, kepengurusan yang diberi nama kabinet Akselerasi ini harus bekerja keras. “Kepengurusan ini langsung bergerak dengan cepat, sejak diumumkan kita akan langsung bekerja,” tegas Novanto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement