REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Bawang merah impor asal Myanmar mulai menyebar di berbagai pasar tradisional dalam Kota Bandar Lampung, Senin (30/5). Harga bawang impor tersebut lebih murah dari bawang lokal, hanya Rp 30 ribu per kg, namun peminatnya masih terbatas kalangan tertentu.
Pemantauan Republika.co.id di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Induk Tamin, Pasar Pasir Gintung, Pasar Kangkung, Senin (30/5), pedagang sudah menjajakan bawang merah impor bersanding dengan barang merah lokal. Para pedagang menyatakan bawang tersebut dipasok agen bawang dari luar Lampung, sejak sepekan terakhir.
Menurut Ruswan, pedagang bahan pokok rumah tangga di Pasar Kangkung, ia memperoleh bawang merah impor dari pemasok bawang lokal langganannya. Menurut dia, bawang impor tersebut dari luar Lampung. “Saya dapet bawang impor dari agen bawang lokal, katanya, dari luar Lampung,” katanya.
Ia menjual bawang merah impor seharga Rp 32 ribu per kg, sedangkan bawang merah lokal Rp 43 ribu per kg. Bawang merah impor sudah dijajakannya sejak sepekan lalu. Menurut dia, bawang impor hanya diminati pedagang makanan kecil seperti penjual makanan keliling dan rumah makan kecil.
Warso, pedagang bahan pokok lainnya di Pasar Induk Tamin menyatakan, bawang merah impor yang dijajakan berasal dari seorang agen bawang relasinya. “Saya tidak tahu dari mana, tapi bawang merah impor ini dari agen bawang lokal,” kata Warso tidak memberitahu agennya.
Ia mengatakan peminat bawang merah impor masih sedikit masih kalangan tertentu, khusus pedagang makanan saja, sedangkan pelanggan rumah tangga tidak berminat dengan bawang impor tersebut.
“Yang belum cuma pedagang makanan keliling dan rumah makan, karena harganya beda jauh dengan bawang merah lokal,” katanya. Ia menjual bawang merah impor Rp 30 ribu, sedangkan bawang merah lokal asal Brebes Rp 45 ribu per kg.