REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah kapal milik nelayan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat mengalami kerusakan akibat diterjang badai yang melanda laut selatan Garut.
"Peristiwanya tengah malam ketika nelayan masih tidur," kata Kepala Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Cilauteureun di Kecamatan Cikelet Slamet Riadi melalui telepon seluler, Senin (30/5).
Badai tersebut dilaporkan telah merusak tujuh kapal akibat terkena hantaman gelombang lautan setinggi 5 meter Senin dini hari. Kapal yang dihantam gelombang itu sedang bersandar di pelabuhan, kemudian datang badai mengakibatkan antarperahu saling bertabrakan.
"Untungnya jumlah kerusakan tidak bertambah karena ada warga setempat yang membantu," kata Slamet.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Garut Lukman Nurhakim membenarkan telah terjadi badai melanda laut selatan Garut. "Badai sudah terjadi selama sepekan terakhir ini," kata Lukman.
Ia mengatakan badai di laut selatan garut selalu datang secara tiba-tiba. Ketika datang badai, lanjut dia, seringkali membuat perahu yang bersandar di pelabuhan mengalami kerusakan. "Saat gelombang tinggi seringkali terjadi kerusakan pada kapal, selain itu semua pelabuhan di Garut tak layak sandar sehingga membahayakan kapal dan nelayan," katanya.