Selasa 31 May 2016 19:51 WIB

Pedagang Pasar Besar Malang Dijanjikan Bisa Jualan Sebelum Ramadhan

Rep: Christiyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar kios di Pasar Besar Malang, Jawa Timur, Kamis (26/5).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar kios di Pasar Besar Malang, Jawa Timur, Kamis (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pascakebakaran yang melanda Pasar Besar Malang pada Kamis (26/5) lalu, sejumlah pedagang mulai kembali beraktivitas. Mereka menggelar dagangannya di atas tikar di trotoar depan Pasar Besar. Pemkot Malang berjanji sebelum Ramadhan tiba para pedagang dapat berjualan seperti sedia kala.

Hari ini, Selasa (31/5) sepuluh pleton petugas yang terdiri atas petugas Pengawasan dan Ketertiban Dinas Pasar, Tim Reaksi Cepat BPBD, hingga petugas kelurahan  diterjunkan untuk membersihkan puing-puing. Kepala Dinas Pasar Wahyu Setianto mengatakan pasar masih ditutup hingga pembersihan selesai dilakukan.

"Setelah pembersihan kami menyiapkan relokasi sementara yang rencananya lokasinya di depan pasar," kata Wahyu pada Selasa (31/5).

Dinas Pasar akan membuat lapak sementara untuk memfasilitasi para pedagang Pasar Besar. Lapak-lapak tersebut diprioritaskan untuk pedagang yang memiliki lapak atau kios resmi di pasar. Bagi para PKL yang selama ini juga berjualan di pasar akan diberikan tempat di Pasar Baru Comboran yang tak jauh dari Pasar Besar.

Sampai saat ini belum ada satu pun kios di Pasar Besar yang buka karena tidak adanya aliran listrik. "Hari ini PLN kita undang untuk melihat instalansi listrik dan kita upayakan aliran listrik menyala secepatnya," imbuh Wahyu.

Wali Kota Malang M. Anton mengungkapkan ada 633 kios dan lapak pedagang yang hancur karena kebakaran. "Pemkot akan mengkondisikan agar para pedagang dapat berjualan kembali sebelum Ramadhan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement