Selasa 31 May 2016 20:52 WIB

PBNU: 15 Ormas Mengarah ke Radikalisme dan Terorisme

 Helmy Faisal Zaini
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Helmy Faisal Zaini

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyebutkan ada 15 organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengarah pada bibit-bibit radikalisme dan terorisme di Indonesia.

"Ada 15 ormas yang ditengarai dan terindikasi menjadi pihak-pihak yang ikut mengaduk-aduk dan memprovokasi masyarakat yang menjadi bibit-bibit gerakan radikalisme dan terorisme," ujar Sekjen PBNU H Helmy Faisal Zaini kepada pers setelah Apel Bela Negara Ikatan Pencak Silat NU (PSNU) Pagar Nusa se-Provinsi Lampung di Lampung Timur, Selasa.

Sekjen PBNU ini menjelaskan, sebanyak 15 ormas tersebut dinilai memiliki ideologi yang berbeda dan menolak ideologi Pancasila serta memiliki keinginan mendirikan "khilafah".

"Ideologi yang dianutnya berbeda dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berasas Pancasila, dan cita-cita yang diusung ingin mendirikan negara agama dan menolak Pancasila," ujarnya lagi.

Atas temuan tersebut, menurutnya, PBNU telah menyampaikanya kepada pemerintah dan meminta pemerintah untuk melakukan tindakan tegas terhadap 15 ormas tersebut.

Helmy Faisal menyatakan terhadap gerakan yang mengancam keutuhan NKRI itu, NU siap mengawal keutuhan NKRI sesuai konstitusi. "NU akan sekuat tenaga mengawal Pancasila ini apa pun risikonya, berapa pun harga yang harus dibayar," katanya.

Dia menambahkan Apel Bela Negara oleh PSNU Lampung tersebut juga merupakan komitmen NU menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila.

"Ini bagian bentuk pernyataan kami kepada pihak-pihak yang ingin merongrong Pancasila dan NKRI, kami akan berdiri di depan menghadapinya," katanya pula.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement