REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Wakil Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ibnu Saleh menyatakan angka putus sekolah di daerah itu masih tinggi karena berbagai sebab.
"Angka partisipasi kasar pendidikan di daerah ini hanya 6,7 dan ini menandakan angka putus sekolah masih tinggi," ujarnya dalam acara Rapimda KNPI Bangka Tengah di Koba, Selasa (31/5).
Ia menjelaskan, tingginya angka putus sekolah itu karena berbagai sebab. Namun yang pasti pemerintah daerah selalu mendorong generasi muda untuk terus bersekolah.
"Pemerintah daerah sangat respon dengan dunia pendidikan baik dengan menyediakan anggaran cukup besar juga fasilitas pendidikan yang memadai," ujarnya.
Sekarang ini hanya tinggal motivasi dan keinginan untuk bersekolah serta dorongan orang tua dan komponen masyarakat. Ibnu juga mengharapkan peran KNPI dalam mendorong generasi muda untuk tetap bersekolah demi menatap masa depan yang cerah.
Selain itu, perkembangan teknologi informasi sangat luar biasa dan bisa menyebabkan terjadinya pergeseran nilai-nilai budaya di tengah masyarakat.
"Sekarang orang tidak segan-segan memukul orang lain, bahkan membunuh. Ketika masa kami masih muda dulu, tidak ada seperti itu. Nah, ini harus kita sikapi bersama dan KNPI selaku wadah organisasi kepemudaan harus bisa membantu pemerintah daerah mengatasi ini," ujarnya.