Rabu 01 Jun 2016 07:41 WIB

Pengamat: Pemerintah Perlu Sinergikan Pancasila-Nawacita

 Massa yang menamakan diri Komite Penyelamat Nawacita.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Massa yang menamakan diri Komite Penyelamat Nawacita.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis politik dari Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga mengatakan pemerintah perlu menyinergikan program Nawacita yang sedang dikerjakan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila di Pancasila. Andy menjelaskan bahwa pemerintah perlu mawas diri dalam memaknai lima sila yang terkandung dalam Pancasila.

Labor Institute Indonesia mengingatkan soal kondisi tergerusnya nilai yang terkandung dalam Pancasila oleh situasi global, seperti sistem kapitalisme dan liberalisme, yang menimbulkan ketidakadilan dan menyebabkan semakin besarnya jurang pemisah antara kelompok kaya dan miskin di Indonesia.

"Perilaku korupsi dan mafia peredaran narkoba yang masih marak dan sulit diberantas semakin mengancam eksistensi sila ke-2 Pancasila tersebut," kata Andy, Selasa (31/5).

Andy menyebut pemerintah perlu memperkuat akselerasi Nawacita agar dapat menjawab permasalahan ketimpangan dan ketidakadilan di Indonesia sesuai dengan nilai keadilan sosial. Selain itu, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab juga tergerus dengan maraknya eksplorasi sumber daya alam oleh pabrik semen, tambang emas, dan minyak bumi, yang sering berkonflik kepentingan dengan masyarakat dan bertendensi terjadi pelanggaran HAM.

Menurut dia, kapitalisme dan globalisasi yang menghalalkan segala cara perlu dibentengi dengan penegakan dan implementasi nilai-nilai luhur Pancasila yang bukan sekadar jargon. Andy mengungkapkan pula bahwa eksistensi Pancasila dalam program pembangunan pemerintah menjadi penting sebab dapat menjadi perisai dalam menghadapi dampak negatif sistem kapitalisme dan liberalisme saat ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement