REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Angkatan Udara Suriah melancarkan serangan terhadap satu kamp milik kelompok gerilyawan di Provinsi Idlib di bagian barat laut Suriah pada Selasa (31/5).
Stasiun televisi Pan-Arab, Al-Mayadeen mengatakan serangan menewaskan banyak gerilyawan. Dua serangan udara ditujukan ke kamp kelompok Jund Al-Aqsa di pinggir utara Provinsi Idlib.
Observatorium Suriah bagi hak Asasi Manusia mengatakan puluhan gerilyawan dari Gerakan Ahrar Ash-Sham tewas akibat serangan udara terhadap kamp mereka di Idlib. Kelompok pengawas yang berpusat di Inggris itu menyatakan beberapa pelatih senior dari komandan Ahrar Ash-Sham berada di kamp di Kota Kecil Sheikh Bahar di peinggiran Idlib tersebut.
Serangan udara baru itu dilancarkan setelah serangan udara yang ditujukan ke posisi kelompok gerilyawan Jaish Al-Fateh di Idlib saat tengah malam sehingga menewaskan 25 orang. Jaish Al-Fatah menuduh Angkatan Udara Rusia melancarkan serangan tersebut, tapi belakangan dibantah oleh Moskow.
Stasiun televisi Al-Mayadeen melaporkan serangan tengah malam itu menewaskan beberapa gerilyawan, sementara Observatorium mengatakan beberapa warga sipil termasuk di antara orang yang tewas, termasuk anak kecil. Sebagai pembalasan, Jaish Al-Fateh menembaki daerah kantung pemerintah, Kota Kecil Kafraya dan Foa di pinggiran Idlib sehingga menimbulkan kerugian yang belum diketahui.
Kedua kota kecil tersebut dihuni oleh warga Syiah dan dikepung oleh gerilyawan. Militer Suriah dilaporkan memulai serangan terhadap Idlib, yang sebagian besar dikuasai oleh anggota Jaish Al-Fateh dan kelompok lain gerilyawan.
Namun belum jelas apakah serangan tersebut adalah awal dari satu serangan terhadap Idlib, yang terletak di dekat Turki.
Aliansi milisi Suriah dukungan AS memperluas serangan terhadap gerilyawan ISIS di dekat Ibu Kota de Faktonya, Raqqa. Milisi itu menyerang satu daerah tempat ISIS menguasai pangkalan udara yang tak dipergunakan lagi, kata satu kelompok pemantau dan seorang pejabat Kurdi pada Senin (30/5).