Rabu 01 Jun 2016 12:57 WIB

Polda Metro Petakan Kejahatan Selama Ramadhan

Rep: Aji Nugroho/ Red: Achmad Syalaby
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Moechgiyarto selaku Inspektur Upacara memimpin apel gabungan di Markas Brigade Infanteri Linud 17 Kostrad, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (17/2).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Moechgiyarto selaku Inspektur Upacara memimpin apel gabungan di Markas Brigade Infanteri Linud 17 Kostrad, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (17/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya siap mengantisipasi potensi meningkatnya angka kriminalitas menjelang bulan suci Ramadhan 1437 Hijriyah. Kapolda Metro Jaya, Irjen Moechgiarto mengatakan,  ada berbagai pola untuk mengantisipasi tindak kejahatan. Tergantung dari daerah masing-masing.

"Ya itu kan ada pola-pola yang harus dilakukan Kapolres, dan itu semuanya setiap minggu kita ada analisis dan evaluasi," ujar dia di Jakarta, Rabu (1/5).Moechgiarto menuturkan terkait pola tersebut sudah disampaikan kepada rekan di Polres. Sehingga tugas Polres adalah aktif menganilis daerahnya masing-masing.

Dia menjelaskan, jajaran Polres lebih mengetahui anatomi kejahatan di wilayahya masing-masing. Dia mengharapkan,  Polres mengetahui jam rawan di daerahnya. "Dia tahu jam-jam berapa itu kejadiannya," terang dia. "Umpamanya masalah intel tiga itu, curanmor, jamber, curas jamber, curat jamber, penganiayaan jamber, itu dia bisa petakan."

Selain itu dia menegaskan di jam-jam rawan patroli kepolisian akan diperkuat di daerah itu. Caranya dengan menggalakkan pos kamling, babinkamtibnas, dan intelijen. "Ya dikeroyok harusnya begitu. Itulah pola-pola yang dilakukan, tapi kan saya nggak mungkin kontrol itu sampai sejauh itu, sepanjang kalau Kapolres-nya mampu saya yakin kalau kejahatan turun berarti dia bekerja dengan baik," imbuh dia.

Mengenai kenaikan angka kriminalitas saat menjelang bulan Ramadhan, dia menerangkan sifatnya bervariasi. "Sekarang yang nomor satu Bekasi yang naik, besok naik lagi Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Jadi ada variasi itulah namanya dinamisasi pelaku kejahatan cepat," kata dia.

Dalam mengantisipasi tindak kejahatan, dia menjelaskan akan ada patroli dengan skala besar. Contohnya patroli beranting dan juga pos mobile. Sehingga dengan pola-polanya tersebut diharapkan di wilayah hukum Polda Metro Jaya akan aman."Pasti akan aman, Polisi ada dimana mana. Makanya saya minta bantuan rekan-rekan juga untuk menghidupkan Kapolres itu,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement