REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa tak kenal Ahmad Tohari? Sebagai sastrawan, Tohari telah menelurkan banyak karya sastra yang berpengaruh dalam dunia kesusastraan Indonesia. Siapa sangka, salah satu cara Tohari mengasah bakat menulisnya yang tajam ialah dengan menulis surat cinta.
Kegemaran Tohari menulis surat cinta bermula ketika ia duduk di bangku kelas II SMA. Kala itu, Tohari sering kali menuliskan surat cinta untuk sang kekasih yang kini telah menjadi istrinya, Sito Syamsiah. Melalui surat-surat cinta tersebut, Tohari remaja mulai belajar mencurahkan perasaannya ke dalam bentuk tulisan.
"Dengan sering menulis surat-surat gombal itu, ternyata (tanpa disadari) menjadi latihan untuk menumpahkan gagasan menjadi teks," ungkap Tohari saat ditemui dalam Author Talk with Ahmad Tohari di Binus International School Serpong pada Rabu (1/6).
Berlatih menumpahkan gagasan dalam sebuah tulisan, dia mengatakan, merupakan satu dari tiga tahapan yang perlu dilalui oleh calon penulis. Tohari mengungkapkan, tahap pertama yang perlu dilalui oleh seorang calon penulis ialah senang membaca. Pasalnya, Tohari menilai seorang penulis pada dasarnya juga merupakan pembaca yang kuat sehingga memiliki wawasan yang luas.
Tahap kedua yang perlu dilalui seorang calon penulis, menurut Tohari, ialah mencintai bahasa, dalam hal ini bahasa Indonesia. Komitmen dan kecintaan yang besar akan bahasa Indonesia, dia melanjutkan, akan mendatangkan kebahagiaan ketika nantinya sang penulis berhasil menghadirkan kalimat-kalimat yang kuat dan indah.
Tahap terakhir yang perlu dilalui seorang calon penulis ialah mulai menulis. Tohari mengatakan, kebiasaan menulis ini bisa ditumbuhkan melalui hal-hal yang sederhana seperti menulis buku harian ataupun menulis surat cinta seperti yang dulu ia lakukan. Menulis jurnal harian ini juga dapat dilakukan secara digital melalui blog dengan memanfaatkan internet.
Di samping itu, Tohari juga berpesan agar calon penulis membiasakan diri untuk menuliskan tiap kata secara utuh dalam berbagai kesempatan, baik saat menulis blog maupun saat menuliskan pesan singkat. "Lakukan itu selama setahun dengan sepenuh hati, kamu akan menjadi penulis," pesan Tohari.