Rabu 01 Jun 2016 16:25 WIB

Lapas Gorontalo Rusuh, Seorang Polisi Terluka

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
 Petugas kepolisian bersiaga saat terjadi kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Gorontalo, Rabu (1/6).  (Antara/Adiwinata Solihin)
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Petugas kepolisian bersiaga saat terjadi kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Gorontalo, Rabu (1/6). (Antara/Adiwinata Solihin)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerusuhan terjadi di Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Klas 2A Gorontalo pada Selasa (31/5) malam. Seorang petugas polisi mengalami luka-luka setelah dikeroyok oleh sekelompok narapidana.

Kadiv Humas Mabes Polri Boy Rafli Amar menjelaskan, kerusuhan bermula saat Bripda Muhamad Kurniawan tengah melakukan pengawalan terhadap tahanan. Saat hendak menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP), kemudian ada Napi yang berteriak-teriak dengan nada provokatif. Bripda Kurniawan kemudian mendatangi Napi tersebut, dan terlibat cekcok, hingga berujung pada kerusuhan di dalam Lapas.

"Jadi ada seorang Napi yang sepertinya mengeluarkan kata-kata provokatif berdampak pengeroyokan (pada Kurniawan)," katanya di Jakarta Selasa, Rabu (1/6).

Akibat kerusuhan dan pengeroyokan para napi tersebut, Bripda Kurniawan mengalami 15 luka jaitan seperti beberapa luka sobek di kaki kanan dan kaki kiri kemudian luka tusuk benda tajam yang juga cukup serius.

"Jadi korban dilarikan ke rumah sakit oleh sopir penjara dan infonya saat ini masih dalam perawatan," jelas Boy.

Sementara jelas Boy untuk Napi yang terlibat pada pengeroyokan anggotanya tersebut masih dalam penyelidikan. Yang jelas sambungnya saat ini kondisi di Lapas sudah dapat dikendalikan dan sudah normal kembali.

"Sementara ini baru inventarisir, berapa (jumlah napi) belum. Tapi yang jelas kita clearkan kondisi aktivitas di dalam lapas dan kami normalakan kehidupan dalam lapas," jelasnya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement