Rabu 01 Jun 2016 16:42 WIB

Penderita Gizi Buruk di Parung Panjang Ditangani Puskesmas

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Karta Raharja Ucu
Jenazah (ilustrasi).
Foto: Immortal.org/ca
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala UPT Puskesmas Parung Panjang, Susi Juniar mengaku sudah menangani semaksimal mungkin, Muhammad Sandi (13 tahun) yang meninggal dunia, Ahad (29/5) karena gizi buruk.

“Kami sudah tangani juga, bapaknya pada Kamis (26/5) datang ke puskesmas memberitahu anaknya kembali sakit lagi dan berobat,” kata Susi kepada Republika.co.id, Rabu (1/6).

Dokter di puskesmas, kata dia, sudah memberikan obat kepada Muhammad Sandi yang memiliki kartu BPJS Kesehatan. Namun, menurut Susi, penyakit yang diderita Muhammad sudah parah. Sebelum anak tersebut memiliki kartu BPJS kesehatan, dia pernah dirawat di Rumah Sakit Hermina, Tangerang pada Januari 2016.

 

“Penyakitnya memang sudah bawaan dari lahir. Mau bagaimana lagi, sudah ditangani juga. Bahkan obat juga diberikan sama seperti saat dirawat di rumah sakit,” kata Susi menjelaskan.

Pernyataan senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Camalia Wilayat Sumaryana. Ia menyatakan tidak ada pembiaran terhadap warga yang menderita gizi buruk.

(Baca Juga: Bupati Bogor: Anak Penderita Gizi Buruk Sudah Ditangani)

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan makanan dan asupan lainnya, Dinkes Kabupaten memiliki dana sekitar Rp 4 miliar. “Dana berobat dan perawatan bahkan di luar dana Rp 4 miliar. Puskesmas juga sudah menindaklanjuti kasus Sandi. Sejak lahir memang ada kelainan tumbuh kembang,” kata Camalia.

Muhammad Sandi menderita gizi buruk sejak lahir karena kelainan cerebral palsy (CP). Dalam istilah kedokteran, CP adalah gangguan yang mempengaruhi gerak, keseimbangan dan postur tubuh disebabkan oleh cedera otak atau kurangnya asupan oksigen ke otak saat proses kelahiran, sehingga mengakibatkan perkembangan abnormal pada kendali otot dan gerakan.

(Baca Juga: Derita Gizi Buruk, Anak di Kabupaten Bogor Meninggal)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement