Rabu 01 Jun 2016 17:18 WIB

Terowongan Terpanjang di Dunia Hubungkan Belanda-Italia Diresmikan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Dari kanan, pendeta Martin Werlen, Pieter Zeilstra, Rabbi Marcel Yair Alimi, Imam Bekim Alimi, Pieter Zeilstra, Imam Bakim Alimi dan pendeta Somina Rauch mendoakan terowongan Gotthard saat peresmian, Rabu, 1 Juni 2016. Terowongan Gotthard merupakan terowonga
Foto: Gaetan Bally/Keystone via AP
Dari kanan, pendeta Martin Werlen, Pieter Zeilstra, Rabbi Marcel Yair Alimi, Imam Bekim Alimi, Pieter Zeilstra, Imam Bakim Alimi dan pendeta Somina Rauch mendoakan terowongan Gotthard saat peresmian, Rabu, 1 Juni 2016. Terowongan Gotthard merupakan terowonga

REPUBLIKA.CO.ID, BERN -- Jauh di bawah permukaan tanah, Eropa membangun terowongan terdalam dan terpanjang di dunia. Terowongan bernilai lebih dari 12 miliar dolar AS itu terletak 2,3 kilometer di bawah permukaan tanah.

Panjangnya melampaui terowongan dalam rekor dunia sepanjang 53,9 kilometer milik Jepang. Terowongan untuk kereta Gotthard ini membentang dari Eropa utara ke selatan sepanjang 57 kilometer di bawah pengunungan Alpen, Swiss.

Setelah hampir dua dekade pengerjaan, akhirnya terowongan segera dibuka oleh Swiss, Rabu (1/6). Dikutip BBC, Swiss mengatakan ini adalah revolusi transportasi Eropa. Terowongan akan menampung kereta super cepat.

Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Francois Hollande dan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi akan bergabung dalam pembukaan Gotthard.

"Ini adalah bagian dari identitas Swiss," kata Direktur kantor transportasi federal, Peter Fueglistaler pada Reuters.

Ia mengatakan, Swiss bisa menjelajah Alpen seperti Belanda bisa menjelajah lautan. Demi menjaga keselamatan, seorang pendeta, rabbi dan imam datang untuk mendoakan terowongan sebagai bagian dari upacara pembukaan.

Proyek terowongan ini dimulai setelah mendapat dukungan dari pemilih Swiss dalam referendum 1992. Sementara desain awalnya sudah direncanakan sejak 70 tahun lalu.

Pemilih juga mendukung sebuah proposal dari kelompok lingkungan untuk memindahkan seluruh jalur perjalanan dari jalan ke rel kereta dua tahun kemudian. Terowongan Gotthard membentang dari Erstfeld hingga Bodio dan melewati Faido juga Sedrun yang terkenal dengan arena ski.

Tantangan terbesar dalam konstruksi terowongan ini adalah bebatuannya yang mencapai suhu 48 derajat Celcius. Para insinyur harus memutar otak demi menggali dan menghancurkan 73 jenis batu yang berbeda. Sebagian bahkan lebih keras dari granit dan lainnya seempuk gula.

Lebih dari 28 juta ton batu harus dipindahkan. Sembilan pekerja tewas selama pekerjaan konstruksi terowongan. Sekarang sarana transportasi modern ini telah rampung dan akan menjamin transportasi manusia juga barang.

Terowongan ini akan menjadi koneksi utama rel antara Rotterdam di Belanda dan Genoa di Italia. Layanan penuh akan dimulai pada Desember. Perjalanan pelancong antara Zurich dan Milan akan berkurang sekitar satu jam dengan terowongan ini, dari dua jam jadi 40 menit.

Trayeknya akan datar dan lurus. Tidak seperti jalur terowongan kereta sebelumnya yang dibuka pada 1980. Sekitar 260 kereta barang dan 65 kereta penumpang akan melewati terowongan setiap harinya.

Terowongan ini akan didanai dari pajak bahan bakar dan harga tambahan. Biaya jalan kendaraan berat dan pinjaman negara akan dilunasi dalam satu dekade. Bank Swiss Credit Suisse terowongan akan membawa manfaat ekonomi karena lebih mudah dalam pergerakan barang dan meningkatkan pariwisata.

Fakta angka

Waktu konstruksi: 17 tahun

Panjang terowongan: 57,1 km

Biaya konstruksi: 12.500 juta dolar AS

Jumlah pekerja: 2.600 orang

Panjang mesin pengeboran: 410 meter

Jumlah beton yang digunakan: empat juta meter kubik, 83 kali lebih tinggi dari Empire State.

Maksimum kereta barang: 377 ribu ton per hari atau 15.080 kontainer pengiriman

Kabel tembaga: 3.200 km

Perkiraan panjang: setengah panjang antara London, Inggris dengan New York, Amerika Serikat

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement