REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah seorang pimpinan Kelompok Sipil Bersenjata (KBS) Papua, Kelenek Telenggen terpaksa ditembak karena melawan dan mencoba kabur saat akan ditangkap aparat.
"Mereka terduga sebagai tersangka dalam berbagai tindak pidana," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar, Rabu (1/6).
Ia menjelaskan Kelenek berhasil ditangkap saat berada di kosannya di Wamena, Papua pada Selasa (31/5). Namun, dalam proses tersebut, Kelenek melawan dan mencoba melarikan diri. Aparat pun terpaksa melumpuhkan Kelenek dengan memberikan tembakan pada bagian kaki.
Kelenek diketahui terjerat berbagai tindak pidana. Contohnya, ia menjadi pemimpin saat penembakan terhadap dua anggota Brimob Polda Papua pada 3 Desember 2014. Ia juga terlibat dalam penyerangan dan penembakan terhadap tiga anggota Polsek Sinak dan warga sipil pada 27 Desember 2015. Kala itu, korban meninggal dunia dan tujuh senjata aparat dirampas.
Selanjutnya kasus penembakan pada 15 Maret 2016 terhadap dua karyawan PT moderen di kampung Agenggen, distrik Sinak, yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Kepolisian maunya cepat (menangkap semua) tapi enggak semua pelaku kejahatan bisa ditangkap hari itu juga," ujar Boy.