Kamis 02 Jun 2016 14:30 WIB

Belum Lapor Jokowi, Istana Sebut Pengurangan 1 Juta PNS Masih Wacana

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
Pramono Anung
Foto: Republika/ Wihdan
Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mengagendakan pengurangan 1 juta pegawai negeri sipil (PNS). Namun, usulan yang sudah diumumkan ke publik tersebut rupanya belum dilaporkan pada Presiden Joko Widodo.

"Presiden sampai hari ini belum pernah dilaporkan mengenai rencana pengurangan tersebut. Sehingga, kami menganggap ini masih dalam tahap gagasan, ide, wacana yang berkembang di Kementerian PAN-RB," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di ruang kerjanya, Kamis (2/6).

Menurut Pramono, setiap kebijakan yang menyangkut hajat hidup banyak orang harus mendapat persetujuan presiden. Apalagi dalam hal rencana pengurangan PNS dengan jumlah yang sangat besar.

"Seyogianya pasti harus diputuskan oleh Presiden kalau memang ada usulan itu. Rapat terbatas saja belum pernah membahas itu," kata dia.

Sebelumnya, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi menyebut akan ada 1 juta PNS yang dirumahkan. Ini merupakan bagian dari upaya rasionalisasi jumlah pegawai pemerintah yang akan dilakukan secara bertahap sampai delapan tahun ke depan.

Menurut Yuddy, jumlah PNS di Indonesia terlalu banyak dan tidak produktif. Kementerian PAN-RB mencatat, saat ini ada 4,5 juta PNS. Padahal, menurut Yuddy, idealnya Indonesia memiliki 3,5 juta PNS saja.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement