REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri Vietnam YM Trinh Dinh Dung, dalam rangkaian acara World Economic Forum di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam pertemuan tersebut, Kalla membahas mengenai ketersediaan beras.
Kalla mengatakan, saat ini ketersediaan beras di Indonesiaa lebih aman ketimbang Vietnam dan Kamboja. Sebab, kedua negara penghasil beras tersebut sedang mengalami masalah kekeringan. Sebelum kekeringan Kamboja bisa melakukan dua kali tanam, namun sekarang hanya bisa satu kali tanam. Dengan kondisi tersebut, menurut JK, kedua negara ini akan menahan ekspor terlebih dahulu.
"Jadi kita harus berhati-hati karena tidak ada sumber lagi kalau ada masalah. Tapi kita berterimakasih dengan usaha para petani, untuk tidak mengimpor tahun ini," ujar Jusuf Kalla usai pertemuan di Hotel InterContinental Kuala Lumpur, Rabu (2/5).
Kalla menjelaskan, Indonesia dan Vietnam sepakat untuk saling membantu jika terjadi masalah darurat terkait komoditas. Menurutnya, Indonesia harus tetap melanjutkan hubungan bilateral yang baik dengan Vietnam mulai dari bidang politik, perdagangan, dan keamanan.
Selain membahas soal beras, Kalla juga membicarakan kelanjutan perundingan tentang Laut Cina Selatan. Menurutnya, kedua negaara memiliki pandangan yang sama bahwa penyelesaian Laut Cina Selatan harus sesuai dengan UNCLOS.