REPUBLIKA.CO.ID, LEVERKUSEN -- Javier Hernandez akan jadi bomber andalan Meksiko dalam keikutserataan pertama mereka di ajang Copa America akhir pekan ini. Tampil sebagai tim undangan, Chicharito akan jadi bintang sejajar Lionel Messi, Luis Suarez, dan Alexis Sanchez yang meramaikan ajang tersebut bersama negaranya masing-masing.
Chicharito memang pantas disebut bintang usai melalui musim manis bersama Bayern Leverkusen. Meski jadi pemain anyar, adaptasi sukses dilakukannya. Bukti 26 gol dari 37 kali tampil mampu ia persembahkan.
Meski sedang kerasan di Leverkusen, Chicharito masih membahas mengenai kekesalannya saat memperkuat Manchester United (MU) dan Real Madrid. Menurutnya, berbeda dengan Leverkusen, kedua klub raksasa itu tak memberikannya kesempatan untuk bersinar.
"Kita semua mengetahui, United dan Real pemburu Piala di dengan level Eropa. Bertarung untuk apapun. Tapi mereka tak memberikan saya peluang," kata Chicharito dikutip dari FourFourTwo, Kamis (2/6).
Pemain 28 tahun ini menegaskan, di United dan Madrid dia sebenarnya punya kans untuk bisa menjadi bintang. Di United, kata dia, Chicharito hanya bermain sebagai starter dalam 85 laga tapi bisa membuat 60 gol.
Sedangkan di Real Madrid, hanya 12 kali dari babak pertama tapi bisa membuat sembilan gol. Chicharito merasa tak pernah diberi kesempatan untuk bermain 20 kali beruntun sebagai bentuk kepercayaan.
"Jadi orang-orang tak bisa melihat apakah saya bintang atau bukan jika kesempatan minim. Berbeda dengan di Leverkusen, di sini saya dipercaya," ujar Chicharito.