Kamis 02 Jun 2016 16:38 WIB

Gempa 6,5 Skala Richter Rusak Puluhan Rumah Warga

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Pendataan dampak gempa 6,5 skala richter (SR) yang terjadi pada Kamis (2/6) pukul 05.56 WIB masih terus dilakukan.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dampak kerusakan ada di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatra Barat.

"Sebanyak 3 orang luka berat, 13 orang luka ringan dan 56 rumah rusak," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/6).

Di Kabupaten Pesisir Selatan, terdapat 14 korban luka dan 11 rumah rusak yang terjadi di Kecamatan Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Air Haji Tengah. Di Kota Padang terdapat dua orang luka berat akibat tertimpa bangunan. Korban luka berat dirawat di RSUD Painan sedangkan luka ringan di rawat di Puskesmas.

Di Kabupaten Mukomuko pendataan baru dapat dilakukan di dua desa. Di Desa Lubuk Pinang dan Desa Pasar Panjang Kecamatan Lubuk Pinang terdapat tiga rumah roboh atau rusak berat, tiga rumah rusak sedang, dan sembilan rumah rusak ringan. Sedangkan di Desa Talang Sakti Kecamatan V Koto terspat 10 rumah rusak berat, tujuh rumah rusak ringan, dan 13 rumah rusak ringan. Di Desa Kota Praja Kecamatan Manjunto terdapat satu unit RSUD rusak sedang.

Baca juga, Ini Penjelasan BMKG Soal Gempa Pesisir Selatan Sumbar.

Pendataan masih dilakukan. "Luasnya wilayah dan kondisi hujan deras menyebabkan pendataan belum dapat dilakukan dengan cepat," kata Sutopo. Kondisi listrik mati juga menimbulkan masalah dalam pelaporan dampak gempa di Mukomuko.

Posko BNPB terus melakukan koordinasi dengan Pusdalops BPBD dalam pendataan. Kondisi masyarakat normal. Aktivitas berjalan seperti biasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement