REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketersediaan bahan pangan pokok di Kabupaten Sleman mengalami surplus. Hal tersebut diungkapkan Bupati Sleman Sri Purnomo dalam acara Launching Pemasaran Beras Dari Gapoktan ke Toko Tani Indonesia bersama Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X pada di Gancahan, Sidomulyo, Godean, Kamis (2/5).
Sri memyampaikan, hingga Mei 2016 surplus beras di Kabupaten Sleman mencapai 201.491 ton. “Untuk komoditi bahan pokok lainnya seperti kacang tanah surplus sebesar 6.564 ton, cabe merah surplus 10.633 ton. Kondisi surplus ini juga dijumpai pada komoditi daging sapi yang mencapai surplus 417 ton, daging ayam sebesar 18.501 ton, dan telur ayam surplus sebesar 15.687 ton," tuturnya.
Sedangkan untuk sasaran luas panen padi dari Oktober 2015 hingga Maret 2016 seluas 26.181 hektare. Pada April hingga September 2016, luas panen ditargetkan seluas 24.65 hektare. Sehingga sasaran luas tanam total pada Oktober hingga September mencapai 50.831 hektare.
Adapun cadangan pangan pemerintah daerah hingga Mei mencapai 27,850 ton beras. Sedangkan cadangan pangan masyarakat mencapai 112 ton Gabah Kering Giling.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY, Aroofa Noor Indriani juga membenarkan bahwa secara umum kondisi ketersediaan pangan di DIY cukup memadai. Menurutnya berdasarkan angka prediksi 2016 ketersedian beras dari produksi di DIY sebesar 515.824 ton.
“Untuk peningkatan ketersediaan pangan dan cadangan pangan, pemerintah daerah menyediakan 222 ton cadangan pangan dalam bentuk beras, untuk Sleman sendiri disediakan 27 ton”, katanya.